Jeje baru saja selesai mengirim Jio untuk membelikan es kopi untuk para pemuda yang nanti siang akan memulai jadwal perdana mereka bersama-sama saat dia melihat Woozi sedang mencari sesuatu di kabinet dapur. Jeje segera mendekati pemuda yang tingginya tidak jauu berbeda dengan dirinya itu.
"Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu, Woozi-ssi?"
Woozi mengusap tengkuknya. Menatap Jeje ragu-ragu.
"Itu.... Aku mencari itu.... Alat untuk membuat sparkling water." jawab Woozi lirih.
"Ah...." Jeje segera bergerak menuju lemari pendingin, membuka salah satu pintunya kemudian mengambil satu botol air minum berukuran satu liter yang berisi sparkling water. Setelah Jaehyun pamit kembali ke kamar semalam, Jeje tidak serta merta langsung tidur. Dia menyiapkan dahulu sparkling water khusus untuk Woozi.
Jeje tahu dari data anggota Seventeen yang diberikan oleh Manajer Yoon. Demi menjaga pita suaranya, Woozi hanya mengkonsumsi sparkling water, air yang sudah dioksidasi. Pria itu juga tidak mengkonsumsi alkohol.
"Ini...." Jeje mendorong botol yang dia ambil dari lemari pendingin dan langsung diterima oleh Woozi.
"Terima kasih...." ucap Woozi sebelum menenggak isinya sampai habis separuh.
"Ada lima botol lagi di dalam lemari pendingin. Itu cukup untuk satu hari ini kan ?" tanya Jeje memastikan artisnya itu tidak akan kehabisan sparkling water sepanjang hari ini.
Woozi mengangguk. "Cukup. Terima kasih...." jawab Woozi. Dia membawa botol minum yang masih sisa separuh kemudian duduk di salah satu kursi kosong di ruang tamu.
Tidak lama berselang, Vernon juga muncul di ruang makan. Pemuda itu tampak sudah segar, dengan air yang menetes dari rambut blondenya. Berbeda dengan Woozi yang turun masih dengan muka bantal.
"Morning Noona...." Vernon menyapa. Dia lalu duduk di samping Woozi.
"Morning, Vernon-ssi. Bagaimana tidurnya tadi malam ?" balas Jeje.
"Nyenyak." jawab Vernon singkat.
"Mau sarapan apa ? Mau Noona buatkan sesuatu ? Kalau ingin minum kopi, tunggu sebentar ya. Jio baru saja pergi untuk membelinya."
"Tidak perlu Noona. Aku bisa memakan makanan Hyungdeul yang tidak habis." tolak Vernon.
"Noona yang tidak bisa melihatnya. Kamu harus makan sesuatu. Bukan menunggu makanan sisa dari Hyungdeulmu."
Vernon tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya dia menjawab. "Sereal saja kalau begitu, Noona. Terima kasih sebelumnya."
"Oke...." Jeje kemudian memutar tubuhnya, mulai menyibukkan diri untuk menyiapkan sereal pesanan Vernon.
"NOONA !!! SELAMAT PAGI !!!!"
Jeje membalik tubuhnya. Tersenyum lebar saat melihat siapa yang pagi-pagi sudah menyapanya dengan penuh semangat. Dia meletakkan semangkuk sereal di hadapan Vernon sebelum menjawab sapaan Haechan. Dia tidak turun sendiri. Ada Johnny yang berjalan di belakangnya.
"Selamat pagi, Haechan-ah. Noona panaskan dulu Kimchi Jiggae pesananmu ya...."
"Jeje Noona jjang !!!!" Haechan membuat gestur pistol dengan jari-jarinya. Seolah-olah ingin menembak Jeje. Salah satu matanya berkedip genit.
"Johnny-ssi, mau sarapan apa ?" Jeje beralih pada Johnny yang berdiri di dekat lemari pendingin.
"Samakan saja dengan Haechan. Dan tolong bicara dengan santai saja denganku." pinta Johnny.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanficAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...