Huru-hara makan malam dapat terselesaikan dengan baik. Jio ternyata cukup gesit dan cekatan serta sangat bisa diandalkan. Di saat para anggota sedang menikmati makan malam mereka, Jeje meminta waktu S.Coups dan Taeyong untuk membahas soal pembagian kamar. Pikir Jeje, lebih cepat menyelesaikan soal pembagian kamar ini maka semakin baik. Jadi, setelah makan malam selesai, para anggota sudah bisa menempati kamar mereka masing-masing.
Kali ini, tempat yang mereka pilih untuk berdiskusi bukanlah kamar khusus, apalagi kamar Jeje. Mereka bertiga saat ini duduk di tepi kolam renang. S.Coups masih menyantap sushi yang dipesankan Jeje di tempat langganannya. Sementara Taeyong menyelesaikan makan malamnya lebih cepat. Beralasan pada Jeje bahwa dia masih cukup kenyang dengan cemilan yang disiapkan saat di ruang tunggu.
"Jadi, apa ada usul yang lebih baik dari kalian berdua supaya pembagian kamar ini bisa berhasil ?" ucap Jeje membuka diskusi mereka malam ini.
S.Coups menggeser piring sushi yang ada di hadapannya kemudian menenggak botol air minum yang dia bawa dari ruang makan. Dia mengusap bibirnya yang basah dengan punggung tangannya sebelum menyuarakan keputusan yang sudah disetujui oleh anggota grupnya kemarin malam.
"Jumlah anggota grup kami lebih banyak dari Ilichil. Akan ada empat orang yang tidak berbagi kamar dengan mereka. Kami sudah sepakat. Woozi, Minghao, Seungkwan dan Jeonghan dikecualikan dari pembagian kamar ini. Selebihnya, kami setuju dengan pengaturan yang dibuat oleh perusahaan."jelas S.Coups.
Setelah mendengarkan S. Coups, Jeje mengalihkan atensinya pada Taeyong.
"Bagaimana dengan Ilichil ?"
"Bukankah dari kemarin kami sudah tidak masalah dengan pembagian kamar yang Noona buat ? Bagaimanapun pengaturannya, kami tidak masalah..." jawab Taeyong.
Jeje mengangguk paham. "Kalau begitu, kita undi saja pembagian kamarnya. Bagaimana ? Apa kalian setuju ?" Jeje memberi usul.
Taeyong mengangguk disusul oleh S.Coups tidak lama setelahnya.
"Tapi....." keduanya berucap bersamaan, tapi kemudian sama-sama mengatupkan mulut mereka.
"Sunbae lebih dulu saja...." ucap Taeyong mempersilahkan.
S. Coups memajukan posisi tubuhnya. Supaya bisa bicara lebih dekat dengan Taeyong dan Jeje.
"Untuk Mingyu..... bisakah dia sekamar dengan Jaehyun ?"
Kedua alis Taeyong terangkat. Cukup terkejut mendengar usulan itu keluar dari mulut S. Coups. Karena sesungguhnya, tadi dia juga akan mengusulkan hal yang sama.
"Kenapa ? Kau keberatan, Taeyong-ssi ?" tanya S.Coups saat melihat perubahan ekspresi di wajah Taeyong.
"Bukan... bukan begitu, sunbae...." Taeyong menjawab cepat sambil mengibaskan tangannya di udara. "Sebenarnya.... Aku juga memikirkan hal yang sama...."
S.Coups menjentikkan jarinya. "Ya sudah kalau begitu. Woozi dan Jeonghan sekamar. Minghao dan Seungkwan sekamar. Mingyu dan Jaehyun sekamar. Selebihnya diundi saja. Setuju ?"
"Setuju...." balas Taeyong.
Jeje yang memberikan ruang kepada kedua pemimpin itu untuk berdiskusi melakukan seperti apa yang sudah disepakati. Mereka menentukan pembagian kamar dengan cara mengambil undian. Dan akhirnya, tanpa membuang banyak waktu, pembagian kamar itu selesai.
S. Coups berbagi kamar dengan Taeil di lantai satu.
Joshua sekamar dengan Taeyong. Mereka juga akan menempati kamar di lantai satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanfictionAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...