Pagi kedua di Guest House lebih baik dari pagi sebelumnya. Tidak ada lagi protes menu sarapan pagi yang tidak sesuai dengan selera. Karena semalam, setelah pembagian kamar, Jeje mengumumkan aturan baru bagi seluruh penghuni Guest House. Barangsiapa yang ingin memakan sesuatu, ingin membeli sesuatu, ingin menggunakan sesuatu, agar menulis semua keinginan mereka di sticky notes kemudian ditempelkan di pintu lemari pendingin. Apa yang bisa Jeje penuhi, pasti akan dia penuhi.
Jadi pagi ini, masing-masing anggota sudah khidmat menikmati sarapan pilihan mereka masing-masing. Menunya memang beraneka ragam. Mulai dari sereal, roti panggang, salad sayur sampai masakan rumahan Korea plus makanan sampingannya tersaji lengkap di atas meja makan.
"Noona tidak sarapan ?" tanya Doyoung saat Jeje menyajikan semangkuk salad sayur pesanannya. Jeje menggeleng sambil tersenyum tipis.
"Noona bisa makan setelah kalian semua selesai makan." tolak Jeje.
"Tidak bisa begitu...." Jaehyun menahan pergelangan tangan Jeje. "Noona juga harus ikut sarapan dengan kita..."
"Nanti saja, Jaehyun-ah. Noona akan makan setelah kalian semua selesai makan. Okay ?"
Jaehyun melepaskan pergelangan tangan Jeje, membiarkan wanita itu kembali menyibukkan diri membuka kemasan makanan pesanan anggota yang lain.
"Bagaimana malam pertamamu dengan Mingyu, Jaehyun-ah ?" bisik Doyoung di telinga Jaehyun langsung. Dia tidak mau mengambil resiko pertanyaannya terdengar oleh anggota Seventeen yang juga sedang menikmati sarapan bersama-sama dengan mereka.
Jaehyun yang sedang mengunyah serealnya menganggukkan kepalanya. Dia memindahkan makanan ke sisi mulut yang lain sebelum menjawab pertanyaan Doyoung. "Tidak terjadi apa-apa, Hyung. Wajah tampanku masih mulus dan menawan kan ?"
Ujung bibir Doyoung tertarik ke atas ketika mendengar jawaban Jaehyun. Sia-sia saja dia sempat mengkhawatirkan kenyataan bahwa adiknya itu harus berbagi kamar dengan seseorang yang dia jauhi beberapa bulan belakangan ini.
"Kalian sama sekali tidak membicarakan apapun di dalam kamar ?" Johnny yang duduk di sebelah Jaehyun ikut menimpali.
"Tidak Hyung. Aku tidur. Dia juga tidur. Aku bangun. Dia belum bangun. End of story...."
BRAK !!!
"Terima kasih untuk makanannya...."
Semua yang sedang makan di meja makan kompak mengalihkan pandangan mereka kepada Minghao yang tadi membuat keributan kecil dengan membanting piring bekas makannya ke atas meja. Dia mendorong kursi yang dia duduki, meletakkan satu tangannya di atas meja dan menyorot tajam ke arah Jaehyun, Doyoung dan Johnny yang kebetulan duduk di seberangnya.
"Jangan bicara di belakang. Kalau ada yang ingin kalian ketahui, kenapa tidak kalian tanyakan pada orangnya langsung. Apakah kalian tidak tahu kalau itu sama sekali tidak sopan ?" ketus Minghao sebelum dia melengos meninggalkan ruang makan.
"Ah.... Nafsu makanku jadi hilang. Terima kasih untuk makanannya..." Jun yang duduk di samping Minghao ikut-ikutan berdiri dan meninggalkan meja makan.
Melihat itu, Doyoung menjawil lengan Jaehyun yang kemudian memukul paha Johnny.
"Hyung sih...." protes Jaehyun.
"Loh ? Kenapa jadi menyalahkan Hyung ? Hyung kan hanya bertanya...." jawab Johnny.
"Dia saja yang terlalu sensitif, Jaehyun-ah... Mungkin sedang dalam periode bulanannya...." sahut Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanficAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...