All Good - Nineteen

2.2K 305 10
                                    

"Ini...." Woozi membagikan satu per satu kertas yang berisi lirik lagu yang baru selesai dia kerjakan di studio musik kepada dua puluh satu orang yang baru saja mendengar rekaman kasar dari melodi yang dibuat oleh Woozi.

"Seperti biasa, untuk bagian rap nya aku kosongkan. Khusus untuk lagu ini, karena ini adalah lagu kita bersama, aku sudah meminta ijin pada Coups Hyung untuk memberikan kesempatan pada Ilichil yang akan menulis lirik rap nya." Sepasang netra Woozi memindai seisi ruangan sebelum berhenti di sosok yang dia inginkan untuk menulis lirik rap pada tittle track mereka.

"Mark-ah.... Kau mau kan menulis bagian rap nya ? Aku sudah menuliskan bagian yang harus kau tekankan dalam lirik rap mu. Kau tinggal mengembangkannya saja..."

Mark sedikit tercekat. Jakunnya tampak bergerak naik turun. Menandakan pemuda itu baru saja menelan salivanya. Dia bertukar pandang dengan Taeyong yang duduk di samping Doyoung. Meminta persetujuan. Dan tentu saja dukungan.

Taeyong mengangguk sambil mengangkat kedua jari jempolnya ke arah Mark.

"Let's get it, Mark !!!" sahut Jungwoo. Mengepalkan kedua tangannya ke udara.

Akhirnya Mark mengangguk lamban. Masih sedikit tidak percaya dengan kepercayaan Woozi padanya. Jujur saja, dia tidak mau mengacaukan proyek album bersama ini.

Tepukan pelan Yuta dan Johnny yang duduk di samping kanan dan kirinya juga turut meningkatkan kepercayaan diri Mark.

"You can do this, dude !" bisik Johnny.

"Besok, setelah jadwal shooting konten selesai, temui Hyung di studio ya. Bawa lirik yang sudah kau tulis." ucap Woozi.

Setelahnya, masing-masing membubarkan diri.

Mark berjalan naik ke kamarnya dengan langkah gontai. Perangai Mark yang kurang bersemangat itu tertangkap oleh mata Jeje.

"Mark-ah... ada masalah apa ? Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu ?" tanya Jeje.

Mark mendongakkan kepalanya. Langsung mengerutkan wajahnya begitu bertatapan dengan Jeje.

"Noona !!!! Na Eottoke ???"

"Apanya yang bagaimana Mark ? Noona tidak mengerti..."

Haechan yang ikut bergabung dengan Mark dan Jeje terkekeh. Dia meletakkan lengannya di atas pundak Mark. "Mark Hyung sepertinya sedang terkena tekanan batin, Noona... Baru saja, Woozi Hyung menyuruh Mark Hyung untuk menulis lirik rap di tittle track album bersama kami." jelas Haechan.

Tangan Jeje bergerak mengusap lengan Mark pelan. "Kenapa jadi tertekan begitu ? Kan kau sudah biasa melakukannya. Bagian rap di sebagian besar lagu Dream dan Ilichil adalah tulisanmu kan ?"

"Iya sih.... Tapi kali ini berbeda, Noona...."

Jeje tergelak. "Apanya yang berbeda ? Semua prosesnya sama saja kan ? Noona yakin kau bisa melakukannya dengan baik. Seperti biasanya..." Jeje menyemangati Mark.

"Ayo Hyung.... Aku temani mencari ilham...." usul Haechan. Mark mengiyakan ajakan Haechan itu. Mereka berdua lantas beranjak menuju ke lantai atas, entah ke kamar siapa, diiringi dengan tatapan Jeje yang masih membatu di tempatnya sampai punggung keduanya menghilang.

Jeje memutar tubuhnya, namun langkahnya tertahan dengan kehadiran Mingyu yang ternyata sudah berdiri menjulang di hadapannya.

"Mingyu-ya..."

ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang