S.Coups mengernyitkan dahinya melihat perubahan tingkah laku para anggota selepas dia, Jeje dan Vernon kembali dari rumah sakit. Selain dia dan Vernon, semua anggota seperti berganti-gantian menempeli Jeje. Terutama Maknae line. Mereka kembali berakting seolah-olah mereka adalah pengawa pribadi Jeje. Mereka bahkan membuat Jio yang melakukan sebagian besar urusan yang ada kaitannya dengan keberangkatan mereka dari Amsterdam menuju ke Chicago, kota yang menjadi tujuan pertama Tur Dunia mereka di Benua Amerika, dengan alasan Jeje yang baru saja keluar dari rumah sakit.
"Kalian semua ini kenapa sih ?" tanya S.Coups bingung pada Hoshi dan Doyoung. Tidak biasanya, duo sekamar itu tampak akur dan tenang duduk di sebelah kanan dan kiri Jeje ketika mereka sudah menyelesaikan proses imigrasi. Dia jengah sekaligus kesal karena terus-terusan tersingkirkan setiap kali ingin berdekatan dengan Jeje.
"Menjaga Jeje Noona...." jawab Hoshi santai.
S.Coups mendengus kasar.
"Aku juga bisa melakukannya. Minggir kalian berdua !" S.Coups berusaha mengusir Hoshi dan Doyoung dari samping Jeje.
"Eits..... tidak bisa Hyung !!! Pantatku sudah menyatu dengan kursi ini...." sahut Hoshi. S.Coups kembali mendengus kasar setelah mendengar Hoshi. Dia kemudian mengalihkan pandangannya pada Doyoung. Tetapi, belum sempat dia mengutarakan maksud hatinya untuk meminta Doyoung mencari kursi yang lain, Doyoung sudah lebih dulu berbicara.
"Mian, Hyung..... Aku sudah berjanji akan menyambungkan anak-anak Dream dengan Jeje Noona lewat panggilan video...." Doyoung menjeda kalimatnya. Dia menunduk untuk melihat penunjuk waktu yang melingkari pergelangan tangannya. ".... lima menit lagi Jeno akan menghubungiku...." sambung Doyoung.
Jeje mengangkat wajahnya, menatap S.Coups yang terlihat kesal.
"Kalau begitu, biar Noona saja yang berdiri. Noona juga tidak enak pada Jio karena membuat dia mengurus semuanya sendirian...."
"ANDWAE !!!" Hoshi dan Doyoung berseru bersamaan. Kedua tangan mereka juga bergerak kompak untuk mendudukkan kembali Jeje di tengah-tengah mereka.
"Jio tidak akan selamanya menjadi asisten manajer, Noona.... Dia harus mulai belajar untuk menjadi manajer utama...." ucap Hoshi.
"Empat menit lagi Jeno meneleponku. Aku tidak mau dia marah karena tidak bisa bicara dengan Noona saat ini...." ujar Doyoung.
S.Coups dan Jeje bertukar tatap sejenak sebelum kemudian S.Coups menghela napas panjang.
"Aku mau ke kedai kopi. Kamu mau titip sesuatu?"
"Aku mau cokelat panas, Hyung...." jawab Hoshi cepat.
"Kalau aku kopi dekafein. Terima kasih sebelumnya, Hyung...." Doyoung menyambung.
"Aku tidak menawarkannya pada kalian....." desis S.Coups geram. Tentu saja Hoshi dan Doyoung mengerti kalau tawaran tadi ditujukan S.Coups pada Jeje. Tetapi, mereka tidak bisa melewatkan kesempatan dibelikan minuman gratis oleh S.Coups.
"Biar kami yang menemanimu. Kami juga ingin membeli sesuatu..." Taeyong dan Joshua muncul sesaat kemudian. Tidak lama berselang, ponsel Doyoung juga berdering. Dia menunjukkan layarnya ke hadapan S.Coups. Nama Jeno tertero di sana.
"Aku tidak bohong kan, Hyung...."
"Iya....." tukas S.Coups sebelum pergi mendahului Taeyong dan Joshua. Saat mereka melihat Jeje dan Doyoung sibuk menerima panggilan video dari Jeno, Taeyong dan Joshua bertukar isyarat lewat pandangan mata dengan Hoshi yang dibalas dengan kedipan mata oleh Hoshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
Hayran KurguAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...