Sinar matahari yang menyelusup masuk lewat celah antara dua tirai yang tidak tertutup dengan sempurna membuat Jeje sedikit menggeliat. Kedua matanya masih tertutup ketika tangan kanannya terulur, bergerak untuk mencari-cari ponselnya. Pergerakannya berhenti ketika dia menemukan ponsel miliknya itu tergeletak di samping bantal yang dia gunakan. Jeje membawa ponselnya ke depan wajahnya. Dengan mata yang belum terbuka sempurna, Jeje berusaha untuk menyalakan layar ponselnya. Sekedar untuk mencari tahu sudah berapa lama dia tertidur.
Pukul setengah tujuh pagi. Pantas saja alarm yang dia setel semalam belum berbunyi.
Jeje menghempaskan kembali ponselnya ke atas tempat tidur. Masih ada tiga puluh menit sebelum alarmnya berbunyi. Tiga puluh menit yang berharga dan Jeje ingin memanfaatkannya sebaik mungkin.
Dia merubah posisinya menjadi berbaring menghadap ke dinding. Selimut yang menutupi tubuhnya dia tarik sampai sebatas leher. Jeje kembali menutup kedua matanya, kembali menuju ke alam mimpi. Apalagi wangi buah peach yang tercium dari sarung bantal yang ada di bawah kepalanya dan selimut yang saat ini sedang melingkupi tubuhnya terasa begitu menenangkan.
Tunggu dulu....
Wangi buah peach ?
Buah peach ?
Kedua mata Jeje terbuka secara bersamaan. Dia mengangkat tubuhnya dari kasur dengan cepat lalu memandang awas ke seluruh ruangan.
Ini bukan kamarnya.
Perlahan-lahan ingatan Jeje kembali. Semalam dia tertidur di sofa ruang serbaguna.
Siapa yang memindahkan dirinya ke sini ?
Baru saja Jeje hendak beranjak turun dari tempat tidur, pintu kamar dibuka dari luar. Jeje mematung di tempatnya. Nafasnya tercekat. Takut sekaligus gugup di waktu yang sama. Dia barus bisa menghembuskan napas lega ketika melihat wajah Wonwoo yang muncul di celah terbuka antara dinding dan kusen pintu.
"Ah, Noona sudah bangun? Apa aku mengganggu ?"
Jeje menggelengkan kepalanya.
"Noona sudah terbangun sejak tadi."
Wonwoo tersenyum tipis.
"Boleh aku masuk, Noona? Coups Hyung memintaku untuk mengambilkan pakaian ganti untuknya"
Coups Hyung ?
S.Coups ?
Jadi ini kamar S.Coups ?
Semuanya jadi masuk akal. Wangi buah peach di sarung bantal dan selimut. Wangi milik S.Coups.
Tapi bagaimana ceritanya dia bisa berakhir di kamar ini?
Apa dia berjalan dalam tidurnya semalam dan tidak sadar masuk ke dalam kamar ini ?
Kepanikan Jeje bertambah dua kali lipat. Dengan cepat dia berdiri dan langsung merapikan kembali kasur yang tadi dia tiduri. Tingkah Jeje ini mengundang kekehan pelan keluar dari mulut Wonwoo.
"Astaga, Noona.... Tidak usah panik begitu. Coups Hyung sendiri yang membawa Noona masuk ke dalam kamar ini. Coups Hyung bilang dia tidak tega melihat Noona tidur sendirian di sofa. Ada Taeyong Hyung juga waktu Coups Hyung memindahkan Noona dari sofa ke kamar." terang Wonwoo.
Jeje yang baru saja melipat kembali selimut, menghentikan aktivitasnya kemudian menolehkan kepalanya ke arah Wonwoo yang saat ini berdiri sambil menyimpan kedua tangannya ke dalam celana training warna abu-abu muda yang dia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanficAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...