Jeje tercekat. Susah payah dia meneguk air liurnya. Wajah Manajer Yoon yang menatapnya tajam memperburuk suasana ruang rapat SM Indonesia pagi ini. Dia sudah memperhitungkan sejak tadi dia dipanggil oleh Manajer Yoon. Kenapa sampai dia berada di salah satu ruang rapat SM Indonesia dan bukannya bersama para artisnya dalam perjalanan pulang ke Seoul adalah karena apa yang dia dan S.Coups lakukan semalam.
"Jelaskan padaku, Jennifer..." suara Manajer Yoon tidak lagi seramah biasanya. Mengingatkan Jeje pada masa-masa awal dia bekerja sebagai asisten manajer untuk salah satu idol grup senior di SM.
Pandangan Jeje dan Manajer Yoon tertuju pada sebuah tablet yang berada di atas meja, menayangkan rekaman CCTV yang familiar di mata Jeje.
"Kau membuatku kecewa... Aku pikir, diantara semua staf yang aku didik dari nol, kau yang paling tidak mungkin melakukan hal ini. Bukankah aku sudah mengingatkan, keberlangsungan masa depanmu di SM tergantung pada keberhasilan proyek ini. Tapi kenapa? Kenapa kau tidak bisa menahan dirimu, Ryu Jennifer ?"
Jeje menundukkan kepalanya semakin dalam. Jemarinya bertaut di atas pangkuannya. Tidak ada pilihan lain. Dia harus mengakui kesalahannya.
"Maafkan aku.... Itu semua kesalahanku...." ucap Jeje lirih.
Manajer Yoon menghembuskan napasnya dengan keras. Dia menekan ikon dua garis sejajar di bagian bawah tab dengan tidak sabar.
"Untung saja, yang menemukan rekaman ini itu aku, dan bukan sasaeng yang sedang aku kejar...."
Pernyataan Manajer Yoon tadi menambah rasa bersalah Jeje berpuluh-puluh kali lipat. Di saat dia dan S.Coups berciuman di kolam renang, Manajer Yoon ternyata mendapatkan laporan soal sasaeng yang juga menginap di hotel yang sama dengan hotel mereka. Keberadaan Manajer Yoon di ruang CCTV hotel awalnya adalah untuk memeriksa gerak-gerik dari sasaeng tersebut. Bayangkan bagaimana terkejutnya senior Jeje itu ketika mendapati salah satu rekaman CCTV yang dia saksikan ternyata adalah Jeje dan S.Coups yang sedang berciuman.
"Kau tahu kenapa perusahaan melarang hubungan semacam ini? Karena kalian akan kehilangan fokus dan objektifitas kalian. Tugas seorang manajer artis selain melindungi artisnya tapi juga harus bisa menegur artis yang berada di bawah pengawasanmu. Kau tidak akan bisa melakukan hal itu jika perasaanmu terlibat di dalamnya"
Iya
Jeje sangat sadar tentang hal itu
Bahkan dia tidak bisa memejamkan mata semalaman karena dia terus saja memikirkan bagaimana caranya untuk tetap bisa bersikap profesional setelah dia dan S.Coups berciuman.
Manajer Yoon mengusap wajahnya kasar.
"Selain itu..... hubungan artis dan manajer tidak akan pernah berhasil, Jeje-ya....." suara Manajer Yoon mulai melembut.
"Aku sudah berada di industri ini selama bertahun-tahun. Mungkin setara dengan separuh usiamu. Aku sudah melihat banyak hal. Artis-artis yang ada di perusahaan kita, begitu mereka mencicipi hingar-bingar dunia hiburan, maka kehidupan mereka bukan lagi milik mereka. Ada banyak hal yang harus mereka pikirkan. Keuntungan perusahaan, perasaan penggemar, masa kontrak. Mereka harus menjaga karir mereka supaya bersih dari skandal jika mereka ingin tetap bisa bertahan di industri ini. Kau tahu hal itu kan?"
Jeje mengangguk lemah. Dia tahu kemana arah pembicaraan seniornya itu.
"Dengan banyaknya perjuangan yang mereka lakukan untuk bisa mencapai kesuksesan selama sekian tahun, apa kau pikir mereka akan dengan mudah mengorbankan semuanya itu hanya untuk sesuatu yang bernama cinta?" Manajer Yoon menjeda kalimatnya. Dia menggelengkan kepalanya. ".... Hanya orang bodoh yang melakukan hal itu, Jeje-ya.... Tidak mungkin mereka mau kehilangan semua yang sudah mereka miliki sekarang hanya untuk sesuatu yang sifatnya semu"
![](https://img.wattpad.com/cover/320385077-288-k370391.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanficAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...