"Aku sudah sampai di Toronto.... Langsung rehearsal di venue, makanya aku baru menghubungimu...."
Wajah S.Coups memenuhi layar ponsel Jeje yang diletakkan di atas tempat makan pasien. Nyonya Suh yang mengaturnya untuk Jeje. Termasuk meletakkan bantal di punggung Jeje untuk bersandar dengan nyaman selama menerima panggilan video dari S.Coups.
"Jam berapa kalian akan tampil nanti ?" tanya Jeje.
S.Coups terlihat melirik jam tangan miliknya. Jam tangan mahal yang sempat menjadi bahan lelucon Hoshi. S.Coups sering meletakkan barang-barangnya di sembarang tempat. Jam tangan mahal itu pernah berada di studio musik Woozi hampir seminggu lamanya dan sama sekali tidak dicari oleh pemiliknya. S.Coups baru menyadari beberapa waktu kemudian ketika jam tangan mahal miliknya itu melingkar di pergelangan tangan Hoshi.
"Tiga jam lagi kami harus kembali ke venue. Aku tidur di kamar Jeonghan. Kalau tidur sendiri di kamar, aku takut ketiduran...."
Jeje tersenyum tipis. Kasihan juga melihat wajah lelah S.Coups. Selama menemani dia di rumah sakit, prianya itu tidak banyak tidur. Jeje mengkhawatirkan kondisi kesehatan S.Coups. Jadwal Tur Dunia mereka masih tersisa sebulan lagi. Jangan sampai dia tidak bisa tampil di salah satu konser karena kelelahan menjaga Jeje.
"Istirahat sekarang ya.... Kamu pasti kurang tidur selama menjagaku di sini...."
"Tidak mau..... Aku masih mau melihat wajahmu...." tampak S.Coups merajuk di layar ponsel dengan bibir yang dikerucutkan ke depan.
"Tidur sekarang, Seungcheol-ah.... Nanti kamu sakit...."
"Tidak akan....."
Jeje membuang napas panjang.
"Ya sudah.... Begini saja.... Aku tidak akan memutuskan panggilan videonya. Kamu bisa melihat wajahku sebentar lalu segera tidur...."
"Satu lagi....."
"Apa ?"
"Nyanyikan aku lagu pengantar tidur...."
"Heeeh ?"
"Ayolah..... Biar aku cepat tidur...."
"Tapi, ada Jeonghan di situ.... Aku malu..." bisik Jeje.
"Tidak apa-apa !!! Menyanyi saja.... Daripada mendengar Seungcheol merengek seperti bayi, aku lebih memilih untuk mendengar suaramu...." suara Jeonghan terdengar namun sedikit jauh.
"Tuh.... Dengar sendiri kan ? Pemilik kamarnya saja tidak keberatan...." sahut Seungcheol sambil tersenyum kegirangan.
Tahu kalau dia tidak bisa mendebat S.Coups lagi, Jeje menarik napas panjang. Sebuah lagu kemudian meluncur dari mulutnya. Perlahan-lahan, Jeje bisa melihat kedua mata Seungcheol mulai memejam. Tidak sampai seluruh lagu selesai Jeje nyanyikan, S.Coups sudah tertidur pulas.
Wajah Jeonghan kemudian muncul di layar menggantikan wajah polos S.Coups.
"Aku matikan saja ponselnya.... Kau juga butuh istirahat...." ucap Jeonghan.
"Semangat untuk konsernya !!!"
"Pikirkan saja dirimu dulu, okay ?!"
Layar ponsel Jeje menggelap. Tanda bahwa Jeonghan telah memutuskan panggilan video dari ponsel S.Coups.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanficAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...