All Good - Eighty Six

1.3K 215 37
                                    

Bisa ditebak, topik hangat yang menjadi pembicaraan semua anggota hanya ada dua. Yang pertama adalah bagaimana Haechan dengan briliannya bisa menebak kombinasi angka yang tepat untuk membuka gembok sehingga mereka tidak perlu berlama-lama lagi di dalam wahana rumah hantu itu. Topik yang kedua, tentu saja soal Wonwoo dan Minghao yang melihat sosok yang tidak kasat mata di dalam salah satu ruangan yang mereka masuki.


Memang, selama wahana rumah hantu itu berdiri, sudah ada cukup banyak orang yang mengatakan mereka melihat penampakan di dalam wahana rumah hantu tersebut. Tapi, saat hal itu disampaikan kepada staf produksi, mereka berpikir bahwa itu hanyalah rumor yang sengaja disebarkan supaya pengunjung akan semakin penasaran dengan rumah hantu tersebut.


Namun, kejadian yang dialami oleh Wonwoo dan Minghao mematahkan semua pemikiran para staf produksi. Setelah mendengar cerita dari Johnny, Taeil, Minghao dan tentu saja Wonwoo, tim produksi memutuskan untuk memeriksa seluruh hasil rekaman tim Haechan. Dan memang benar, dari kamera Go Pro yang melingkar di leher Taeil dan Johnny, tidak terlihat sama sekali sosok yang disebutkan oleh Wonwoo dan Minghao. Pernyataan itu dikuatkan oleh staf wahana. Tidak ada aktor atau aktris maupun manekin yang diletakkan di ruangan itu untuk menakut-nakuti pengunjung.


Kejadian itu membuat hampir seluruh anggota menjadi sedikit sensitif. Mereka meminta Jeje supaya mengatur kembali pembagian kamar mereka saat di Osaka nanti. Kecuali Jaehyun, Wonwoo dan Minghao, semuanya ingin memiliki teman sekamar. Padahal, saat mereka tiba di Osaka, tersisa dua jam lagi sebelum matahari terbit. Tapi mereka tetap pada pendirian mereka untuk tidur berdua dalam satu kamar. Sehingga diputuskan, pembagian kamar mereka akan sama seperti pembagian kamar saat mereka berada di Guest House.


Gladi resik akan dimulai setelah makan siang. Mereka tidak punya banyak waktu untuk beristirahat terlalu lama karena jadwal syuting di rumah hantu tadi malam. Belum lagi perjalanan yang cukup melelahkan dari Fujiyama menuju ke Osaka. Para anggota mulai mengeluhkan badan mereka yang pegal karena tertidur dalam posisi yang tidak terlalu nyaman di dalam kereta cepat.


"Apa kalian sudah menempelkan patch pereda nyeri dan pegal yang dibagikan oleh Jio saat di mobil tadi?" tanya Jeje pada Seungkwan yang melewatinya saat berjalan menaiki bus untuk menuju ke venue. Dia adalah anggota pertama yang tiba di sana.


Langkah Seungkwan terhenti saat mendengarkan pertanyaan Jeje. Dia tidak menjawab dengan kata-kata, tapi dia langsung mengangkat sweater yang dia gunakan, memperlihatkan bagian bawah pinggangnya yang tertutup patch warna putih.


"Turunkan pakaianmu, Seungkwan-ah. Bisa-bisa Jeje Noona bermimpi buruk karena melihat lapisan lemak di perutmu itu...." Dokyeom berkomentar usil. Sukses membuat Seungkwan mendelik sebal ke arahnya.


"Jangan menggoda Seungkwan seperti itu, Dokyeom-ah...." tegur Jeje.


"Kalau tidak menggoda Seungkwan, rasanya ada yang kurang dalam hidupku, Noona..." sahut Dokyeom.


"Iya.... Kapasitas otakmu yang kurang, Hyung...." balas Seungkwan. Dia sudah menurunkan kembali sweater nya dan mengambil ancang-ancang untuk memiting leher Dokyeom.


"Jangan berkelahi di sini. Jadwal kalian sangat padat. Setelah gladi, kalian harus langsung bersiap-siap. Ayo cepat naik ke bus, Seungkwan-ah." ucap Jeje melerai keduanya. Yang untungnya, berhasil mencegah timbulnya keributan yang tidak penting.


Setelah Seungkwan dan Dokyeom, para anggota yang lain menyusul naik ke atas bus. Saat berpapasan dengan Jeje, mereka diberikan pertanyaan yang sama. Jawabannya beragam, ada yang sudah menempelkan, ada yang akan menempelkannya nanti saat mereka sudah tiba di venue.


ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang