All Good - Twenty Six

2.1K 307 3
                                    

Pagi Jeonghan terganggu karena rasa gatal yang menjalar di tenggorokannya. Beberapa kali dia terbatuk-batuk karena rasa gatal itu. Jeonghan berdeham dengan keras beberapa kali untuk membantu melegakan tenggorokannya. Dia menjulurkan lehernya setelah berdeham, memeriksa jangan sampai tidur Woozi terganggu karena suara dehamannya barusan. Untung saja pemuda yang usianya setahun lebih muda dari dirinya itu masih pulas tertidur.


Jeonghan menyibak selimut yang nenutupi tubuhnya sampai ke pinggang lalu beringsut turun dari tempat tidur. Tujuannya adalah untuk mengambil botol minum yang biasanya dia letakkan di atas nakas yang letaknya ada di antara tempat tidurnya dan tempat tidur Woozi. Tapi saat Jeonghan hendak meminumnya, ternyata isi dari botol minum tersebut sudah habis. Dia mendengus kesal. Baru teringat kalau isinya sudah dia habiskan sebelum membaringkan tubuhnya di atas kasur semalam.


Sambil membawa botol minuman yang kosong, Jeonghan keluar dari kamarnya yang ada di lantai dua. Berjalan pelan menuruni anak tangga menuju ke ruang makan yang ada di lantai satu. Suasana Guest House masih lengang. Mungkin karena shooting MV mereka baru selesai ketika dini hari menjelang dan hari ini jadwal mereka baru akan dimulai setelah makan siang. Penghuni Guest House yang lain pasti masih terlelap di alam mimpi.


Jeonghan kembali mendengus kesal ketika menyadari hal tersebut. Seharusnya dia juga masih menikmati empuknya kasur tempat tidur dan bukannya mengisi botol air minum untuk melegakan tenggorokannya. Saat langkah Jeonghan tiba di dapur, dia berhenti di depan dispenser. Meletakkan bagian atas botol minum yang sudah terbuka di bawah sensor otomatis dispenser. Namun sudah beberapa saat tangan Jeonghan terulur, tapi tidak ada satu tetes air pun yang keluar.


Jeonghan sedikit membungkuk, memeriksa sensor otomatis yang ada, menggoyang-goyangkan dispenser sampai menendang bagian bawah dispenser beberapa kali namun airnya tidak juga keluar.


"Aisshh.... Menyusahkan saja...." Jeonghan berdesis kesal. Hampir saja dia melempar botol minum yang dia pegang, tapi niat itu dia urungkan saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat.


"Jeonghan-ssi.... Ada yang bisa saya bantu ?"


Jeonghan memutar tubuhnya. Wajahnya semakin merengut menahan kesal saat melihat siapa yang muncul di sana. Dari semua penghuni Guest House, kenapa harus Jeje yang memergokinya hampir mengamuk di depan dispenser.


"Bukan urusanmu...." jawab Jeonghan.


Jeje tersenyum tipis. Melangkah mendekati Jeonghan yang masih berdiri di depan dispenser. Tangannya meraba bagian depan dispenser, menemukan sebuah kenop yang tersembunyi kemudian membukanya. Tampak galon air mineral yang ada di dalam sana sudah tidak ada lagi isinya.


"Sepertinya ini yang membuat air minumnya tidak keluar..." ucap Jeje tanpa menoleh ke belakang.


Segera saja Jeje mengeluarkan galon yang kosong. Membawanya ke dapur bagian belakang dan kembali dengan membawa galon baru yang masih terisi penuh. Kedua mata Jeonghan membulat sempurna saat dia melihat Jeje mengangkat sendirian galon air mineral yang masih penuh itu.


Tapi namanya juga Yoon Jeonghan, mana mau dia menurunkan gengsinya dan membantu Jeje ? Dia membiarkan Jeje mengerjakan semuanya sendirian. Dia hanya berdiri di belakang Jeje, menyaksikan semuanya sambil berdiri bersedekap. Sesekali Jeonghan berdeham untuk melegakan tenggorokannya.


"Sudah selesai...." cetus Jeje setelah menutup kembali bagian depan dispenser. Dalam posisi yang masih berlutut, Jeje menoleh ke belakang. Tangannya terulur ke arah Jeonghan.


"Berikan padaku botol minumnya, Jeonghan-ssi.... Biar saya yang mengisinya..."


Jeonghan tidak memberikannya. Dia justru maju dan menggeser pundak Jeje pelan.


ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang