Mengabaikan peringatan Manajer Jeon, S.Coups langsung berlari menuju ke ruang rawat Jeje begitu mereka menemukan Suji yang menunggu di lobi rumah sakit. S.Coups tidak menghiraukan pandangan aneh dari setiap orang yang melihatnya berlari di lorong rumah sakit seperti orang kesetanan. Apalagi, S.Coups masih mengenakan kostum yang dia pakai saat encore konser mereka serta riasan wajah yang belum terhapus. Dia baru saja melepaskan peralatan audio ketika Manajer Yoon mengabari kalau Jeje akhirnya siuman dan berhasil melewati masa kritisnya.
Di tengah aksinya mencari kamar rawat Jeje, seorang perawat laki-laki menghadang S.Coups.
"I'm sorry, Sir... But you can not running around like this...."
Jujur saja, S.Coups tidak mengerti apa yang diucapkan oleh perawat itu, dan dia juga tidak mau perduli. Yang dia inginkan sekarang hanyalah menemui Jeje secepatnya.
"Go.... Go.... I must go....." sahut S.Coups tidak sabar.
"But you have to walk quietly, Sir...."
Kesabaran S.Coups mulai menipis. Untung saja, sebelum silang pendapat keduanya semakin memanas, seorang wanita paruh baya muncul dan menghampiri S.Coups.
"It's okay.... He's with me...."
Perawat laki-laki yang menghadang langkah S.Coups mengulangi peringatannya kepada wanita tersebut.
"I know.... I'm sorry.... He's in hurry....."
Setelah menerima permintaan maaf dari wanita paruh baya tersebut, perawat laki-laki itu kemudian berlalu pergi. Sang wanita tersenyum lembut ke arah S.Coups.
"Eomma tahu kalau kau sudah ingin sekali bertemu dengan manajer kalian itu. Tapi ini rumah sakit, Seungcheol-ah.... Tidak boleh membuat kegaduhan di sini...."
"Ne, Eommonim..."
Wanita yang dipanggil Eommonim oleh S.Coups itu lalu mengusap lengan S.Coups pelan.
"Dia gadis yang kuat. Eomma yakin dia akan segera pulih seperti sediakala. Hanya saja, pesan dari dokter yang menangani Jennifer, dia belum boleh banyak bergerak. Luka di perutnya masih basah"
S.Coups menganggukkan kepalanya.
"Terima kasih untuk informasinya, Eomma...."
"Sekarang, kau gantikan Eomma untuk menjaga Jennifer dulu ya.... Eomma harus menemui Joshua..."
S.Coups membungkuk sekilas sebagai ungkapan terima kasihnya.
"Maaf sudah membuat Eomma repot dan tidak bisa menonton konser kami secara langsung...."
Wanita paruh baya yang adalah ibunda dari Joshua itu menggelengkan kepalanya tanda dia tidak setuju dengan ucapan terakhir S.Coups.
"Kalau putra-putra Eomma yang meminta bantuan, mana mungkin Eomma menolaknya kan ?"
Sekali lagi S.Coups membungkukkan tubuhnya.
"Cah.... Masuk sana....Tapi ingat, jangan lari-lari...."
Keduanya kemudian berpisah. Tidak lagi berlarian seperti tadi, kini S.Coups memilih untuk berjalan cepat namun sebisa mungkin dia mengusahakan agar langkahnya tidak menimbulkan suara-suara yang mengganggu.
Langkah S.Coups berhenti di depan pintu kamar rawat Jeje. Dari celah sempit yang terbuat dari kaca yang ada di bagian tengah pintu, S.Coups bisa melihat Jeje terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan kedua mata yang terpejam. S.Coups membuka pintu ruang rawat dengan hati-hati lalu dengan sepelan mungkin menghampiri Jeje.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanfictionAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...