ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)

All Good - Thirty Four

Penampilan Seventeen dan Ilichil di tengah rinai hujan yang turun membasahi kota Suwon berakhir dengan cukup memuaskan. Kecuali Wonwoo yang sengaja membuka kedua sepatunya di tengah-tengah penampilan, tidak ada satupun dari mereka yang mengalami accident di atas panggung. Mereka juga menggunakan koreografi baru yang dibuat dalam waktu tiga puluh menit oleh Taeyong, Hoshi dan Dino dan melatihnya di ruang tunggu.

Yang ditakutkan oleh Yuta pun tidak terjadi. Sama sekali tidak ada interaksi antara Jaehyun dan Mingyu dengan Kazuha. Itu juga karena Jeje meminta agar Seventeen dan Ilichil ditempatkan di tengah-tengah para penampil malam itu saat encore, sedikit jauh dengan posisi grup Kazuha yang berada di ujung panggung.

Jadi, ketika mereka semua akan turun dari panggung, otomatis akan didahului oleh grup Kazuha. Seventeen dan Ilichil kemungkinan besar akan turun paling belakang karena mereka pasti masih menyapa para penggemar yang tidak berhenti meneriakkan nama mereka dari lapangan. Jeje sudah memperhitungkan hal itu.

Jangan tanya bagaimana perjuangan Jeje untuk bisa mengusahakan hal tersebut. Yang dia pikirkan, hanyalah penampilan mereka bisa berhasil tanpa ada fancam-fancam baru dari penggemar atau media yang akan menambah panas rumor hubungan antara Mingyu, Kazuha dan Jaehyun.

"Kerja bagus, Noona....." bisik Jio saat mereka berada di bus dalam perjalanan pulang dari Suwon menuju ke Guest House.

Jeje menghembuskan napas panjang. Dia menoleh ke belakang untuk melihat kondisi para anggota sebelum membalas ucapan Jio. Untungnya hampir seluruh anggota sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Sebagian besar memilih untuk memejamkan mata mereka.

Hanya S.Coups dan Taeyong yang sepertinya sibuk dengan ponsel mereka masing-masing. Bisa terlihat dari pendar cahaya yang mengenai wajah mereka saat penerangan di dalam bus yang mereka tumpangi dimatikan demi kenyamanan anggota lain yang memilih untuk beristirahat sampai mereka tiba kembali ke Guest House.

Jeje mengembalikan pandangannya ke depan.

"Untung saja panitia itu mau menerima saran dari Noona.... Kalau tidak, bisa habis Noona dimarahi oleh dua bos besar sekaligus....."

Jio juga menghembuskan napas lega.

"Kemarin, Manajer Jeon bilang padaku. Kalau proyek ini gagal, kemungkinan besar kontrakku di Hybe tidak akan diperpanjang. Apa perusahaan Noona juga mengatakan hal yang sama pada Noona ?"

Jeje mengangguk pelan.

"Heeuumm.... Noona juga sama....."

"Aahh.... Aku jadi takut sendiri, Noona...... Bagaimana kalau kita tidak bisa membuat mereka berbaikan ? Mingyu Hyung, Jaehyun Hyung juga Kazuha-ssi pasti akan sering bertemu di acara-acara seperti tadi. Belum lagi, akan ada banyak acara penghargaan musik yang akan diadakan sesudah Chuseok dan menjelang pergantian tahun nanti. Intensitas mereka bertiga untuk bertemu pasti semakin banyak. Hari ini Noona bisa mencegah fancam-fancam baru bermunculan, bagaimana dengan besok dan seterusnya ?" ucap Jio menumpahkan kekhawatirannya.

Dia kemudian menatap wajah Jeje.

"Aku tidak bisa kehilangan pekerjaan ini, Noona. Ayahku sudah lama meninggal. Ibuku sedang sakit. Adikku sebentar lagi masuk universitas. Hanya aku harapan keluargaku. Paman dan bibi mencibir pekerjaan yang katanya sama sekali tidak membanggakan keluarga. Sepupu-sepupuku yang lain berhasil lulus ujian CPNS. Tidak sebanding denganku yang hanya seorang asisten manajer artis..." Jio melanjutkan ceritanya.

Jeje kembali menghela napas pelan. Suatu kebetulan yang luar biasa kedua perusahaan memilih manajer dan asisten manajer yang putus asa mempertahankan pekerjaan mereka. Apa mungkin pihak perusahaan tahu, orang-orang seperti dirinya dan Jio akan melakukan apapun demi supaya tidak kehilangan satu-satunya mata pencaharian mereka ?