All Good - 110

1.4K 206 13
                                    

Dengan langkah gontai, Doyoung meniti anak tangga menuju ke lantai tiga. Ada yang harus dia ambil di dalam kamarnya. Dalam hati Doyoung berdoa, semoga saja si siluman harimau jadi-jadian yang sedang mogok bicara dengannya itu tidak ada di dalam kamar yang mereka tempati bersama. Dia masih malas melihat mata sipit teman sekamarnya itu.


Pintu kamarnya tertutup rapat. Semenjak pertengkarannya dengan Hoshi beberapa hari yang lalu, Doyoung diminta oleh Taeyong untuk tidur di kamar leader nya itu yang berada di lantai satu. Joshua, teman sekamar Taeyong, berbaik hati untuk mengalah dan bertukar kamar dengan Doyoung. Sementara Hoshi mengungsi di kamar Dokyeom, membuat Jungwoo harus terusir dari sana.


Karena penghuni kamar itu sudah berubah, sebelum masuk ke dalam, Doyoung terlebih dahulu mengetuk pintu bercat cokelat muda itu.


"Shua Hyung..... Jungwoo-ya.... Boleh aku masuk?"


Kenop pintu diputar dari dalam. Saat daun pintunya tersibak, wajah Joshua yang tersenyum menyambut Doyoung.


"Eoh, Doyoung-ah.... Masuklah...."


"Terima kasih, Hyung...." ucap Doyoung sopan.


Joshua menggeser tubuhnya merapat ke dinding, memberikan akses masuk yang lebih lebar bagi Doyoung.


"Aku hanya ingin mengambil jaket dari dalam lemariku, Hyung...." Doyoung menjelaskan maksudnya mendatangi kamar.


"Kau mau kembali menempati kamar ini juga tidak apa-apa...."


Doyoung tersenyum tipis. Matanya melirik ke arah tempat tidur yang ditutupi oleh sprei bergambar harimau dan selimut bermotif loreng-loreng warna orens yang terlipat rapi di atasnya.


"Hyung tidak sakit kepala melihat motif harimau itu dimana-mana?" tanya Doyoung tiba-tiba pada Joshua.


Yang ditanya hanya terkekeh pelan.


"Hyung sudah biasa dengan kelakuan Hoshi yang seperti itu...." jawab Joshua.


Doyoung mengedikkan kedua bahunya. Memilih untuk segera menuntaskan maksudnya datang ke dalam kamar ini lagi. Mengambil jaket yang tersimpan di dalam lemari.


Tidak lama setelah Doyoung membuka pintu lemarinya, pintu kamar dibuka dengan paksa dari luar.


"Dokyeom-ah.... Ada apa ? Kenapa membuka pintu kamar seperti itu?" tanya Joshua.


"Hyung..... Cepat ke kamarku.... Hoshi Hyung muntah-muntah.... Sprei kesayanganku sudah penuh dengan muntahan Hoshi Hyung...." lapor Dokyeom.


Joshua langsung melesat dari posisinya untuk melihat kondisi Hoshi.


Doyoung juga ikut keluar bersama dengan Dokyeom. Melupakan maksud awalnya datang ke kamar itu. Tangannya terulur untuk menghentikan langkah tetangga kamarnya itu.


"Kau turun ke bawah.... Beritahu soal ini pada Jeje Noona. Biar aku yang membantu Shua Hyung...." ujar Doyoung.


Dokyeom mengangguk. Dia berbalik arah, berlari menuruni anak tangga untuk memanggil Jeje.


Saat Doyoung melangkah masuk, bau khas muntahan yang cukup menyengat langsung menyapa indera penciuman Doyoung. Membuat wajahnya mengernyit karena kuatnya bau muntahan itu. Dia melihat Joshua sedang memindahkan Hoshi ke kasur sebelah. Sementara Jio sedang melepas sprei yang menjadi wadah muntahan Hoshi.


"Hyung....." Doyoung melangkah mendekat, membantu Joshua yang tampak kesulitan memapah tubuh Hoshi seorang diri. Mereka berdua kemudian mendudukkan Hoshi yang lunglai di atas kasur.


ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang