Setelah insiden pingsannya Mark di ruang serbaguna, perhatian dari seluruh penghuni Guest House sekarang terfokus pada pemuda asal Vancouver yang saat ini sedang tertidur dengan lelap di atas kasur. Mereka seolah-olah lupa dengan insiden yang ditimbulkan oleh Haechan dan Jungwoo di dalam studio Woozi. Di lengan kiri Mark tertancap jarum infus yang mengalirkan multivitamin ke seluruh tubuhnya. Dokter dari agensi sudah datang dan memeriksa kondisi Mark. Pemuda itu pingsan karena kelelahan dan vertigo yang sudah lama dia derita, kambuh.
"Mianhae Hyung, Noona... Tadi malam sebenarnya aku sudah lihat Mark meringis sambil memegang kepalanya. Harusnya aku cepat-cepat beritahu Jeje Noona. Jadi Mark tidak perlu pingsan begini..." Dino berucap sambil mengusap bagian belakang kepalanya. Raut wajahnya menampakkan bahwa dia cukup merasa bersalah, karena abai dan tidak memperhatikan kondisi Mark yang berbagi kamar dengannya.
"Buat apa sih pakai acara minta maaf segala, Dino-ya ? Kau itu tidak salah apa-apa..." ucap Jeonghan.
"Jeonghan-ah... cukup.... Sekarang bukan waktu yang tepat untuk berdebat, oke ?" tegur S.Coups. Jeonghan mendelik tajam yang dibalas tidak kalah tajam oleh S.Coups. Akhirnya Jeonghan memilih untuk meninggalkan kamar Dino dan Mark. Dengan sengaja, dia menabrak pundak S.Coups saat dia melewati teman seumurannya itu.
Taeil yang bersandar duduk dekat kepala tempat tidur Mark berdiri, mendekati Dino kemudian mengusap pelan pundaknya.
"Gwaenchana, Dino-ya... Dibandingkan dirimu, harusnya Hyung yang lebih disalahkan. Mark sudah mengeluh sejak kemarin kalau kepalanya sakit, tapi Hyung tidak melakukan apapun." hibur Taeil.
"Dokter bilang apa soal kondisi Mark ?" tanya Yuta.
"Dia hanya butuh istirahat. Ada obat juga untuk meredakan sakit di kepalanya. Mungkin besok, Mark harus absen dari jadwal latihan. Tidak apa-apa kan ?" jawab Jeje. Dia mengedarkan pandangannya menatap seluruh anggota Ilichil yang ada di dalam kamar, plus S.Coups, Joshua dan Dino.
"Tentu saja, Noona. Kesehatan Mark lebih penting." sahut Jaehyun.
"Baiklah kalau begitu. Kalian kembali ke kamar masing-masing. Biar saya yang menjaga Mark di sini." putus Jeje. Dia mengalihkan perhatiannya ke arah Dino yang berdiri di samping S. Coups. "Dino-ssi, tidak apa-apa kan kalau malam ini tidur di kamar Jio dulu ?"
"Biar Dino tidur di kamarku dan Joshua. Aku akan menemani Noona menjaga Mark di sini...." Taeyong menyela.
Joshua ikut menimpali. "Iya. Begitu saja. Biar malam ini, Dino tidur denganku...."
"Ayo keluar...." S.Coups mengajak Dino dan Joshua keluar dari kamar. Tapi baru beberapa langkah, Dino berbalik dan mendekati Mark yang sedang terbaring di atas tempat tidur.
"Cepat sembuh, kawan...." ucap Dino. Tangannya meremas pundak Mark pelan. Setelah itu, dia kembali berpamitan pada anggota Ilichil yang lain baru menghampiri S.Coups dan Joshua yang masih menunggu di ambang pintu kamar.
"Kita juga lebih baik kembali ke kamar masing-masing. Sudah ada Jeje Noona dan Taeyong yang berjaga di sini." usul Johnny yang diangguki anggota Ilichil yang lain. Kecuali Haechan yang malah ikut berbaring di samping Mark. Tangannya memeluk erat lengan Mark.
"Aku mau disini juga menemani Mark Hyung...." ucap Haechan yang kemudian menyembunyikan kepalanya di pundak lebar Mark.
Johnny, Yuta dan Taeil saling berpandangan. Ingin menarik Haechan supaya pergi dari sana tapi mereka lebih dari tahu bagaimana paniknya Haechan saat Mark pingsan tadi. Saat yang lain masih terkejut, dia langsung melesat dari sofa dan menghampiri Mark dengan tergesa-gesa. Telinga Doyoung saja masih terasa pengang karena teriakan Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
Hayran KurguAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...