All Good - 148

1K 131 32
                                    

"Hyung, ayo ceritakan pada kami apa yang sebenarnya terjadi !!!!" pinta Renjun setengah memaksa.


S.Coups mendengus pelan. Dia sudah bisa menduga kalau pengganggu-pengganggu ini akan mencecarnya dengan banyak pertanyaan soal kejadian penculikan Jeje. Tetapi yang membuat dia ingin mengumpati lima pemuda tanggung itu satu per satu adalah karena sejak kedatangan mereka berlima di dalam ruang rawat Jeje, mereka jadi menonopoli Jeje, mengerumuni Jeje seperti semut yang menemukan gula dan sama sekali tidak memberikan kesempatan bagi S.Coups untuk mendekat.


Saat ini saja, S.Coups hanya kebagian duduk di dekat kaki Jeje sementara lima pemuda tanggung itu duduk mengapit Jeje. Dia sudah berusaha mencari celah untuk kembali menempati singgasananya di samping Jeje yang kini ditempati oleh Jaemin yang sedang mengupas kulit buah apel lalu memotongnya dengan potongan yang mudah masuk ke dalam mulut dalam satu suapan. Namun, setiap kali S.Coups mulai bergerak, mata Jaemin menatapnya dengan tajam.


"Hyung duduk di situ saja...." ucap Jaemin dengan pisau buah yang terulur ke arahnya.


"Ayoooo Hyung !!!!!" Renjun hampir saja kehilangan kesabarannya karena S.Coups yang tidak kunjung bersuara.


"Renjun-ah.... Jangan begitu dengan Seungcheol...." tegur Jeje.


S.Coups mengulum senyumnya. Suara Jeje yang menyebut dirinya dengan nama aslinya dan bukan dengan nama panggungnya seperti yang selama ini perempuan itu lakukan membuat hatinya membuncah bahagia. Suasana hatinya yang sempat kesal karena tergusur dari sisi Jeje jadi berangsur-angsur membaik. Cerita lengkap tentang penculikan Jeje pun mengalun dari bibir merah nan tebal milik pria itu.


"Kalian tahu girl group yang baru debut tahun lalu ? Sixty-Sixty ?" S.Coups memulai ceritanya.


Hanya Jaemin yang menganggukkan kepalanya.


"Sepertinya grup mereka pernah menyapa kami di ruang ganti salah satu acara musik" jawab Jaemin. Pisau buah sudah tidak dia pegang. Berganti dengan garpu kecil yang dia gunakan untuk menyuapi potongan-potongan buah apel ke mulut Jeje.


"Salah satu anggotanya, namanya Yoo-ah, dia sangat menyukai Wonwoo. Dia begitu terobsesi dengan Wonwoo. Dia mengejar Wonwoo kemanapun grup kami pergi. Bahkan dengar-dengar, karena Wonwoo lah dia sampai meminta orang tuanya untuk berinvestasi pada sebuah agensi lalu kemudian mendebutkan dirinya bersama dengan empat gadis yang lain. Hanya supaya dia bisa berada di dunia yang sama dengan Wonwoo. Tapi Wonwoo bukan tipe pria yang suka dikejar-kejar seperti itu. Jika dia sudah menemukan gadis yang dia sukai, dia yang akan mengejarnya lebih dulu...."


S.Coups tiba-tiba menyadari satu fakta dari kalimat terakhir yang dia ucapkan. Dia jadi panas sendiri sekarang. Kalau dia ingat-ingat, Wonwoo memang terlihat mudah akrab dengan Jeje. Apa itu salah satu langkah Wonwoo mengejar gadis yang dia sukai ? S.Coups pikir bahwa kedekatan Wonwoo dan Jeje hanya didasarkan pada janji Jeje yang bersedia menemani Wonwoo ketika adik satu grupnya itu merindukan mendiang ibunya. Padahal Wonwoo bisa mengenang mendiang Eomma Jeon dengan Mingyu. Kenapa dia tidak menyadarinya ya ?


Berarti kalau dihitung-hitung, selain dirinya, ada tiga orang lain yang ternyata jatuh cinta dengan nona manajer mereka itu.


Eh, Hoshi tidak serius menyukai Jeje juga kan ? Pasalnya titisan siluman harimau itu selalu mengajak Jeje menikah setiap kali dia mulai mabuk.


"Terus.... Terus Hyung ?" suara Jisung membuat S.Coups kembali menjejak kenyataan setelah sesaat yang lalu sempat larut ke dalam pemikirannya soal Wonwoo dan Jeje.


"Waktu proyek All Good ini mulai dirilis ke publik, Yoo-ah ternyata menyuruh orang untuk mencari tahu detail tentang proyek ini. Dia sepertinya mulai blingsatan setelah tahu bahwa manajer utama dari proyek ini adalah perempuan cantik seperti Noona kalian itu...." S.Coups mengedikkan dagunya ke arah Jeje dengan senyum yang dikulum.


ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang