Haechan mengangkat kepalanya, mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Yang dia dapati hanyalah tengkuk dari belasan pemuda yang menunduk, tampak khusyuk menikmati sarapan pagi yang ada di depan mereka masing-masing. Haechan mendesah pelan sebelum kembali menundukkan kepalanya kembali.
"Sstt.... Hyung....." Haechan memanggil Wonwoo yang duduk di sampingnya.
Wonwoo yang sedang mengarahkan sumpitnya untuk mengambil salah satu makanan pendamping yang disiapkan, menjawab Haechan tanpa menolehkan kepalanya.
"Heumm...."
"Hyung merasa tidak sih, kalau situasi sekarang itu terasa lebih dingin dari kutub selatan, lebih gersang dari gurun Sahara, lebih sepi dari kuburan, lebih menyeramkan dari rumah hantu yang kita kunjungi dulu, lebih-mmphhh....." Haechan tidak bisa meneruskan kalimatnya karena Wonwoo keburu memasukkan sepotong telur gulung ke dalam mulut Haechan.
"Lanjutkan makanmu...." ujar Wonwoo.
Haechan mengunyah telur gulung di dalam mulutnya dengan wajah cemberut. Sepertinya dia salah memilih rekan untuk menggosipkan situasi yang tengah terjadi di Guest House. Dia harus memilih rekan yang seimbang.
Seimbang dalam keinginan dan kemampuan untuk me-review hal-hal yang terjadi di sekitar mereka.
Kedua netra Haechan menemukan sasaran yang tepat. Dino dan Seungkwan baru saja masuk ke ruang makan. Haechan langsung melambaikan tangan dengan penuh semangat, bermaksud mengundang kedua orang itu untuk duduk di sampingnya.
"Kau kelebihan makan gula ya? Pagi-pagi begini sudah semangat sekali...." sindir Seungkwan dengan intonasi julid khasnya. Tetapi dia tetap duduk di samping Haechan kok. Dino juga mengikuti dari belakang.
"Hyung.... Hyung....." bisik Haechan di telinga Seungkwan.
"Apa ?"
" Hyung merasa tidak sih, kalau situasi sekarang itu terasa lebih dingin dari kutub selatan, lebih gersang dari gurun Sahara, lebih sepi dari kuburan, lebih menyeramkan dari rumah hantu yang kita kunjungi dulu, lebih tawar dari kopi yang sering diminum oleh Johnny Hyung, lebih....."
"Lebih gelap dari kulitmu?" Dino menyambung.
Haechan sontak mencebik.
"Hyung jangan rasis begitu dong....." gerutu Haechan.
Seungkwan dan Dino ingin menertawai wajah cemberut yang ditampilkan oleh Haechan, tetapi mereka tidak berani melakukannya. Sesungguhnya mereka juga merasakan apa yang dirasakan oleh Haechan. Semenjak pertengkaran Hoshi dan Doyoung, sepertinya situasi di Guest House menjadi secanggung seperti di saat awal-awal mereka semua tinggal bersama. Alhasil, bukannya suara tawa yang keluar, tapi mirip seperti suara buang angin yang ditahan.
"Eheeemmm....." Wonwoo kembali berdeham. Memperingati Seungkwan dan Dino yang duduk di dekatnya supaya menjaga sikap. Setelah ditegur secara halus seperti itu oleh Wonwoo membuat Seungkwan dan Dino saling sikut menyikut, menuduh siapa yang sebenarnya yang salah di antara mereka.
Tidak ada lagi yang berani membuka mulut mereka untuk bersuara kecuali untuk mengunyah makanan. Satu persatu anggota yang sudah menyelesaikan sarapan mereka lantas berdiri, meletakkan piring bekas pakai mereka di bak cuci piring sebelum berlalu meninggalkan ruang makan. Hari ini mereka menjadi salah satu line up yang akan mengisi acara KBS Song Festival.
Setelah Wonwoo berdiri dan meletakkan piring bekas makannya di bak lalu meninggalkan ruang makan, tersisa maknae line yang masih duduk di sana. Helaan napas lega terdengar ketika punggung Wonwoo menghilang di koridor. Sepertinya mereka memang sengaja menunggu sampai para Hyung pergi sebelum melanjutkan review mereka yang tertunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanfictionAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...