"Tsk.... Sudah kuduga.... Mereka akan saling membela... ini baru permulaannya... Bagaimana nanti satu tahun ke depan ?" sungut Jeonghan.
Setelah bubar dari ruang tengah, mereka berkumpul di salah satu kamar yang ada di lantai dua. Kamar itu tidak cukup luas untuk menampung mereka bertiga belas. Sehingga ada yang mengalah untuk berbaring di atas lantai. Untung saja lantai di dalam kamar tersebut dilapisi dengan karpet.
"Pokoknya, aku tidak mau kalau harus satu kamar dengan salah satu dengan mereka. Aku tidak suka..." tegas Woozi.
"Aku setuju dengan Woozi Hyung. Hyungdeul yang lain bagaimana ?" sambung Seungkwan. Sepakat dengan Woozi. Disusul sahutan dari anggota lain yang juga sepemikiran dengan mereka berdua.
"Hyung harus melakukan sesuatu.... Bagaimanapun juga kita ini kan sunbae mereka... Lagipula ada banyak kamar di gedung ini. Kalau perlu, kamar khusus itu ditiadakan saja. Pakai untuk kita-kita saja...." usul Jun yang langsung diangguki yang lain.
S. Coups bersedekap di dinding kamar. Tangannya bergerak untuk mengurut pelipisnya.
"Kalian semua bertingkah seperti ini, bukannya ini membuat kesan kalau kita ini kekanak-kanakan sekali ? Aku rasa juga tidak masalah kita berbagi kamar dengan mereka. Lagipula, jumlah kita lebih banyak dari mereka. Pasti ada beberapa anggota yang tidak harus tidur satu kamar dengan mereka." cetus Wonwoo.
"Aku juga sempat bicara dengan Jeon Hyung. Jadwal kegiatan kita sangat padat selama proyek ini. Sebagian besar waktu kita akan dihabiskan di luar ruangan. Hanya beberapa jam saja kita menghabiskan waktu di dalam kamar. Kenapa tidak kita ikuti saja aturan dari Noona itu. Aku yakin, dia melakukan ini hanya supaya kita semua cepat akrab" tambah Joshua.
"Aku rasa hal itu juga ada benarnya. Setelah aku pikirkan lagi, berbagi kamar bukanlah ide yang buruk." ucap Vernon.
S. Coups menghela napas panjang. Dia menegakkan tubuhnya, meletakkan kedua tangannya di saku celana kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Menatap wajah masing-masing anggotanya.
"Hyung juga ingin yang terbaik buat kalian semua. Buat kita. Tapi, dengan kondisi seperti ini, bisakah kita sedikit mengalah ?" S. Coups menjeda kalimatnya. Menghela napas panjang sebelum melanjutkan kalimatnya.
"Wonwoo benar. Semakin banyak kita melayangkan protes, kita akan semakin dianggap manja dan kekanak-kanakan. Kita berada di sini karena tuntutan pekerjaan kan ? Jadi marilah kita bersikap profesional. Setidaknya Woozi sudah mendapatkan studionya sendiri. Jika ada hal lain yang kalian perlukan, sampaikan saja pada Hyung. Nanti Hyung yang akan menyampaikan permintaan kalian pada manajer Noona..."
"Kalau S. Coups sudah bersabda, aku tidak bisa berkomentar lagi...." Jeonghan menanggapi. Dia kemudian mengalihkan pandangannya ke arah adik-adiknya. "Kalian sudah dengar kan ? Mari kita bersikap profesional...."
"Dan soal kamar khusus itu, Hyung tidak bisa melakukan apapun soal itu. Kalian, yang berkencan, harus melakukannya disana." pungkas S. Coups.
"Aishhh Hyung.... Lebih baik aku putus saja kalau begitu..." ujar Deokyeom. Dia menatap ke arah Hoshi dan Jeonghan yang hanya mengedikkan kedua bahu mereka.
"Atau go public sekalian Hyung...." cetus Dino yang disambut lemparan bantal oleh Seungkwan.
"Kau pikir mengumumkan hubungan semudah itu ?" omel Seungkwan.
"Kalau tidak punya pasangan, tidak usah berkomentar..." sambung Woozi.
"Terserah kalian. Kalian mau tetap melanjutkan hubungan kalian yang sekarang atau kalian malah ingin menyelesaikannya. Tapi untuk setahun ke depan, satu-satunya tempat kencan yang diperbolehkan untuk kalian kunjungi adalah kamar khusus itu." tegas S. Coups.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL GOOD (SEVENTEEN X NCT 127)
FanfictionAll Good, proyek yang dibesut oleh dua agensi besar Korea Selatan untuk meredakan perseteruan antara dua idol group yang berada di bawah asuhan mereka. 22 pria akan tinggal di bawah satu atap yang sama dalam waktu satu tahun. Apakah proyek ini mampu...