Cause He's Taeyong

809 142 14
                                    

Who's your important person, hyung ? Does my name in list ?

Taeyong  bukanlah pria yang romantis.
Semua orang tau itu.

Dia bukan Jaehyun yang akan melelehkan hati Ten dengan nyanyiannya, dia bukan Yuta yang akan membuat Ten tanpa henti tersenyum dengan caranya menari disekeliling nya, dia bukan Mark yang akan membuat Ten gemas dengan ke innocent -nya, dia bukan Jeno yang akan membuat Ten merasa istimewa dengan segala perhatiannya, dia bukan Doyoung dengan segala kejutekkannya yang justru membuat Ten merasa lucu, dan dia bukan Johnny yang selalu memberikan Ten kejutan manis.

Dia adalah Taeyong.

Lelaki dingin nan membosankan yang entah bangaimana bisa menjadi kekasihnya. Bahkan dihari jadi mereka yang kelima, yah… Ten telah bertahan bersama Taeyong selama 5 tahun, dia malah terlambat.

Ponsel di depan Ten tidak berhenti ia tekan. Teror demi teror berupa telpon, sms, email, chat, line, BBM, facebook, twitter, apapun itu, Ten tujukan untuk seseorang diujung sana yang mungkin masih terlelap dalam tidurnya.

Ini bukan pertama kalinya Ten mendapati dirinya seperti ini. Mematung di atap sebuah gedung (Taeyong tidak suka ke caffe atau restaurant ) sendirian, sebenarnya hal ini sudah sering terjadi. Bahkan jika ingin jujur, hari jadi mereka sebenarnya kemarin. Tapi, karena Taeyong lupa (lihat, betapa hebatnya dia) maka diganti hari ini.

Waktu dan tempat Taeyong yang persiapkan, “sebangai permintaan maaf,” katanya. Mungkin terlalu tinggi jika Ten berharap kencan di tempat yang romtiis. Penuh bunga dan lilin.

Hussshhhh……

Ten merapatkan baju hoddie nya. Malam semakin larut tapi tidak ada tanda-tanda kehadiran Taeyong. Ah… laki-laki itu, apa dia tidak tau betapa kedinginan dan lelahnya Ten sekarang? Satu jam bukanlah waktu yang sebentar untuk menunggu seseorang. Apalagi diawal musim gugur saat pergantian angin semakin ekstrem.

Hussshhhh……

Angin kembali berhembus, dengan kasar menerpa wajah dan pakaian Ten. Baju hangat nya kembali berkibar, membuat angin malam secara langsung menusuk kulitnya. Tapi, kali ini Ten tidak merapatkan bajunya. Lelah akan rutinitas yang sama setiap menitnya. Oke, Ten telah membuat keputusan, 5 menit lagi, jika Taeyong belum datang, ia yang akan pergi.

1 menit…

2 menit…

3 menit…

4 menit…

5 menit…

Time’s up ! Sekarang semua berakhir!

“here we go...''
Itu adalah suara yang sangat Ten kenal. Suara milik lelaki sialan yang telah Ten tunggu daritadi. Suara milik Taeyong. Ten mengurungkan niatnya untuk pergi sementara Taeyong ikut duduk disampingnya.

''I brought you something” Taeyong berkata sambil menyodorkan sebuah kotak bewarna cream dengan pita merah di pinggir atasnya.

Ten tidak langsung mengambil hadiah itu. Ia lebih memilih menatap wajah si pemberi. Taeyong. Bahkan setelah membuat kekasihnya menunggu selama satu jam di hawa sedingin ini, tidak Ten temukan mimic menyesal dari wajahnya.
Ten melihat Taeyong dari atas sampai bawah. Dia memakai celana ketat dengan kaus bewarna hitam yang ditutup kemeja merah kotak-kotak.

Limerence - TaetenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang