Aroma

233 39 6
                                    

Tidak biasanya Taeyong pulang lewat dari pukul sepuluh malam. Biasanya, biasanya, dia akan datang sebelum pukul sepuluh malam, dengan mantel kerja yang menutupi seluruh tubuhnya. Terkadang disertai sebuket bunga; dia datang dengan senyuman merekah dan memberikan bunga tadi untukku atau beberapa botol sampanye dari bar kantor. Keganjilan ini terjadi bukan hanya sekali. Tiga hari terakhir, kepulangan Taeyong sedikit melenceng dari waktu biasa.

Aku mencium aroma berbeda selama tiga hari ini. Pada hari pertama, aku mencium aroma laut di tengah malam, kira-kira pukul dua belas malam. Balenciaga Paris I'Edition Mer, judul botol parfum yang kutemukan di antara baju santai Taeyong yang terlipat di dalam lemari. Aromanya membuatku luih pada arai-arai samudera biru, hebat sekali daya rayunya. Memang pernah sekali aku bilang padanya aku ingin pergi ke laut untuk merayakan kelulusan kami, tapi kurasa keinginan itu terkubur karena baik aku, maupun Taeyong, sama-sama disibukkan dengan urusan perguruan tinggi. Sebelum akhirnya kami bersama-sama mengambil sebuah flat ukuran sedang dan tinggal seatap setelahnya, hingga kini.

Beberapa tahun belakangan, aku pikir Taeyong adalah tipikal orang yang hanya memikirkan diri sendiri dan, atau, pekerjaannya. Toh, dia terlalu buta dengan masalah asmara. Tidak pernah kurasakan aroma mawar, liquorice, atau ceri hitam padanya. Menandakan dia bukanlah orang yang romantis. Taeyong memang bukan pencinta aroma bunga nan feminis. Tapi, bulan kemarin, dia meruntuhkan semua stereotip yang kutanamkan padanya; perihal kaku, dan sifat ala-ala kayu jati.

'Ten, tolong jangan histeris setelah aku mengatakan ini. Aku rasa, aku ingin bersamamu, untuk waktu yang lama... dan tidak ingin terpisahkan,' ujarnya satu bulan yang lalu, yang hampir membuatku ingin membuang stik nintendo ke luar jendela. Astaga, kami sedang bermain tenis virtual dan dia tiba-tiba mengatakan itu ketika skor hampir dimenangkan olehku. Sekarang aku tahu itu hanya berupa akal bulus. Seketika aku kalah dan leher Taeyong kucekik.

Dalam beberapa hari setelah insiden tadi, Taeyong berubah 180 derajat. Kupikir, lagi-lagi ini hanya segelintir dari akal bulusnya, tapi aku tidak menemukan alasan untuk apa dia melakukannya. Dia menciumku, di kening, dan berkata selamat pagi. Ada dua reaksi yang kutunjukkan padanya: kekehan geli dan pipi yang merah. Taeyong cukup tersenyum dan masuk ke dalam kamar mandi. Hari-hari kami berangsur demikian dan dia mengejutkanku di suatu malam, malam Sabtu. Restoran borjuis, satu meja bundar dengan lapak putih berenda dan pot bunga tulip di tengah-tengah. Taeyong yang traktir.

"Ah, tentu saja. Kita sekarang sepasang kekasih. Kenapa aku tidak terpikirkan, ya? Setelah ini kita bercinta, oke?"

Aku tersedak langoustine. Dan Taeyong menyuap potongan kalkun tanpa bersalah.

Hanya aku yang terlalu bodoh, kurasa. Ucapan Taeyong waktu itu serius, nyata, dan kronis. Tapi aku mencekik lehernya. Tidak sungguh-sungguh, tentu saja. Dan ya, begitulah. Selanjutnya, kami tetap berjalan dengan kondisi yang sama. Malam itu, kami benar-benar bercinta seperti tiada hari esok.

🌀🌀🌀🌀🌀

Hari kedua, aku mencium bau yang manis menguar dari mantelnya. Taeyong datang dengan menguap dan merentangkan tangan. Dia mencium pipiku sebentar dan berbaring telungkup di atas kasur. Sepatu pun belum dilepas, sementara aku mematung di pintu. Entah cokelat atau vanila. Manis. Aku kurang suka. Jauh berbeda dengan penampilan Taeyong yang maskulin.

Aku menemukan sapu tangan yang penuh dengan noda krim. Saat itu aku berada di binatu dan memilah satu per satu pakaian dan sapu tangan tadi mengerutkan dahiku. Aromanya persis dengan bau Taeyong waktu itu. Mungkin dia merayakan teman sekantornya yang sedang berulang tahun? Hanya itu yang bisa kutebak. Tidak bisa kubayangkan jika Taeyong pergi dengan orang lain, merayakan suatu acara, terlebih lagi jika itu wanita. Jika dipikir-pikir, Taeyong tidak berminat dengan kaum hawa. Jadi aku menghentikan pemikiran buruk tentangnya.

Limerence - TaetenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang