The Most Selfless Thing Ever

625 122 14
                                    

Because love it's the most selfless thing ever.

Mengapa seorang wanita ataupun pria tetap bertahan dengan kekasihnya yang jelas-jelas memiliki puluhan wanita dan pria lain di belakangnya?

Ini adalah sudut pandang dari kaca mata Jung Jaehyun. Saat sahabatnya, Taeyong berkata bahwa dia baru saja bertemu dengan seorang wanita berwajah manis yang ditemuinya di ruang rapat mereka pagi ini.

Lalu bagaimana dengan kekasihnya?
Ketika Jaehyun menanyakan hal itu, Taeyong hanya tersenyum bangga dan berkata bahwa kekasihnya sangat mempercayai dirinya. Masalahnya, hubungan Taeyong dan kekasihnya sudah berada di dalam tahap—dimana jika kekasihnya meninggalkanya, maka Taeyong akan mengubur dirinya sendiri.

Perlu di tekankan bahwa dalam hubungan ini Taeyong adalah sisi yang sangat membutuhkan kehadiran Ten Lee (nama dari kekasih sahabatnya). Taeyong akan selalu menjadi pria yang penurut jika berhadapan dengan Ten, kecuali masalah wanita atau lelaki lain.

Sahabatnya itu memiliki masalah yang serius dengan semua wanita dan lelaki simpananya di belakang Ten.

Sebenarnya Taeyong tidak selingkuh—atau dia menjelaskanya seperti itu. Karena Taeyong berpikir selama dia tidak tidur dengan wanita dan pria lain, maka dia belum menyelingkuhi kekasihnya.

Tidur yang di maksud Taeyong adalah jenis tidur yang menyenangkan.

Selama ini Taeyong hanya menghabiskan waktunya bersama wanita dan pria lain, murni untuk melepaskan penat. Jadi Jaehyun sering menyimpulkan bahwa kehadiran Ten tidak cukup untuk membuat Taeyong melupakan penatnya.

Dia bilang Ten adalah jenis kekasih yang menimbulkan penat. Ten adalah jenis kekasih yang membuat kepala setiap pria berdengung dengan semua karakternya.
Itu yang memusingkan, benar-benar membuat Jaehyun pusing. Jika Ten adalah jenis kekasih yang menimbulkan penat, dan Taeyong lebih memilih puluhan wanita dan pria cadanganya untuk menemaninya makan malam—mengapa mereka masih bersama? Di dalam satu titik hubungan seharusnya Taeyong dan Ten sudah berpisah sejak lama.

“Ini hanya masalah prinsip. Bukan berarti aku tidak mencintainya walaupun kita berbeda prinsip.”

Itu adalah kata-kata yang di katakan sahabatnya setiap kali Jaehyun bertanya mengapa mereka tidak memutuskan untuk berpisah saja. Sekarang Jaehyun benar-benar tertarik dengan hubungan sahabatnya dan Ten, pertanyaan pertama selalu melintas di dalam kepalanya.

Mengapa Ten memutuskan untuk bertahan dengan pria yang bermain di belakangnya?

Kasarnya seperti itu, karena sekali lagi Taeyong selalu menegaskan bahwa dia tidak pernah berselingkuh dari Ten. Hal-hal seperti makan malam, menghabisi akhir pekan, dan bermanja-manja dengan wanita dan pria lain adalah hal yang normal untuk dirinya.

“Apa Ten tidak akan marah jika aku datang bersamamu dan menganggu anniversary kalian?” kehadiranya malam ini adalah ulah Taeyong yang memaksanya menginap di apartemenya, untuk menyaksikan pertandingan bola dari tim kesayangan mereka yang akan tayang dini hari nanti.

“Tidak. Dia tidak perduli dengan anniversary. Dia hanya perduli apakah aku membawa es krim pesananya atau tidak.” Taeyong mengangkat satu bucket es krim di tangan kananya.

Menurut Taeyong, hubunganya dan Ten telah melewati fase picisan dimana anniversary dan kata romantis adalah hal yang begitu menjanjikan untuk mereka berdua. Mereka telah melewati fase tersebut, dan Taeyong sedikit bersyukur karena Ten bukanlah pria sensitif yang memaksanya untuk mengingat tanggal anniversary mereka setiap bulanya—atau lebih parahnya, setiap minggunya.

“Sebenarnya, kau itu mencintai Ten atau tidak?” Jaehyun tidak tahan menahan pertanyaanya lagi. Taeyong menatapnya dengan tertarik lalu tertawa kecil, jenis tawa yang selalu di bencinya karena dia tidak pernah memiliki tawa semenawan Taeyong, walaupun Taeyong selalu mengeluhkan tentang segala kekurangan yang dia rasakan–Tapi Jaehyun masih melihatnya sebagai seseorang yang memiliki daya tariknya tersendiri.

Jika tidak, mengapa semua wanita dan pria bersikeras mengejar Taeyong, dan mengabaikan dirinya?

Oh, ketika memikirkanya, dia mungkin memang kalah telak dengan Taeyong dalam membuat wanita dan pria bergerak tertarik ke arahnya.

“Jika aku tidak cinta denganya, aku sudah meniduri setiap wanita dan pria yang berbeda setiap malamnya. Ini komitmen yang aku pegang sejak aku bertemu denganya, aku tidak akan bercinta dengan wanita dan pria lain, selain Ten Lee.”

Mudah saja bagi Taeyong untuk mendapatkan wanita dan pria yang lebih dari kekasihnya—alasanya sangat sederhana, Taeyong terlalu menarik untuk di lewatkan.

“Jenis cinta yang seperti apa? Jenis cinta yang kau rasakan hanya karena dia rupawan dan menyenangkan, atau jenis cinta yang kau rasakan karena kau benar-benar mencintainya?” kata-katanya terdengar berulang-ulang. Taeyong mengerutkan keningnya, mungkin terkejut mengapa Jaehyun menjadi sangat tertarik dengan hubunganya.''Karena jika kau benar-benar mencintainya kau tidak akan pernah bisa bersama dengan wanita dan pria lain tanpa memikirkanya.”

“Aku selalu memikirkanya.” Jawab Taeyong singkat, setelah itu hening—tidak ada yang berbicara. Pintu lift itu akhirnya terbuka, dan Taeyong mulai menyusuri langkahnya di lorong itu.

“Aku selalu memikirkanya setiap kali aku bersama dengan wanita atau pria lain—tapi ini semua hanyalah ketidakpuasanku terhadap satu hal setelah aku bertemu denganya.” Taeyong menggantungkan kata-katanya di udara, dia seperti menimbang-nimbang haruskan dia membicarakan hal ini dengan Jaehyun.

“Karena sejak pertama aku bertemu denganya—aku tidak pernah mau mengakui, bahwa pada akhirnya aku tidak akan pernah bisa menemukan wanita atau pria lain yang mampu membuatku bertekuk lutut di hadapanya seperti seorang Ten Lee, dan akhirnya aku menyadari sesuatu bahwa—aku sangat mencintainya, tidak akan pernah ada wanita atau pria lain yang mampu menggantikanya di dalam hidupku.”
Taeyong mengakhirinya dengan senyuman yang menerawang ke lorong apartemen itu, apartemen yang telah menjadi saksi bisu percintaanya dengan kekasihnya. Inilah pertama kalinya Taeyong mengakui kekalahanya.

Kekalahanya sebagai seorang pria yang terlalu mencintai kekasihnya.
Taeyong membuka pintu apartemenya dan membiarkan Jaehyun berdiri di ambang pintu, memikirkan kata-katanya tadi tentang hubunganya dengan Ten. Kini dia melihat Taeyong memeluk Ten dengan penuh kasih sayang, dan mengecup kening pria itu dengan lembut.

Detik itu Jung Jaehyun akhirnya menyadari sesuatu. Sesuatu yang telah dia lupakan dari semua pertanyaanya selama ini. Ketika dia melihat sahabatnya menatap Ten, dia tahu bahwa apa yang di ucapkan Taeyong tadi adalah sebuah kebenaran, dia sangat mencintai Ten Lee.

Dan tidak akan pernah ada wanita atau pria lain yang mampu untuk menggantikan Ten Lee di dalam hidupnya, tidak perduli berapa banyak wanita dan pria yang menjadi simpananya.

Pada akhirnya Taeyong akan kembali ke peraduanya. Karena semua orang akan kembali ke peraduanya di dalam dunia ini, dan untuk Taeyong—peraduanya, adalah Ten Lee.

Jadi mengapa wanita atau pria tetap bertahan dengan kekasinya yang jelas-jelas memiliki puluhan wanita atau pria lain di belakangnya?

Karena dia tahu bahwa pada akhirnya sang kekasih akan tetap kembali kepadanya.

Because love it’s the most sefless thing ever.

Limerence - TaetenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang