Selama lima tahun, delapan bulan, dua belas hari mengenal manusia bernama Ten, Taeyong belajar. Alasan lelaki itu berteriak hanya dua; Dikejar anjing atau diuntit kecoa. Dia sepakat dengan isi kepalanya kalau kekasihnya populer di kalangan hewan.
Bahkan situasi sekarang ini seolah-seolah Taeyong tengah menyaksikan siaran langsung bencana di kota, padahal ia cuma sedang mengunjungi Ten untuk membantunya bersih-bersih.
“TAEYONG HYUNG !AAAA! HYUNG!!”
Ia bukannya menikmati suara Ten yang berkali-kali menyerukan namanya atau merasa dipuja-puja. Taeyong bisa melakukan apa saja untuk Ten, tapi satu hal yang ia tidak bisa; Melakukan operasi penyelamatan Ten dari kecoa.
“Maaf, Ten. Aku juga takut.”