Ten menarik jemarinya kemudian bersedekap. Menatap Taeyong yang balik menatapnya sama-sama bingung. Taeyong memiringkan kepalanya ke satu sisi kemudian kembali menautkan jemarinya dengan Ten dan lanjut merajut langkah.
“hyung,kau baik baik saja kan ?''
“Memang kenapa?”
“Kau tidak diprediksi akan meninggal dalam waktu dekat, kan?”
Tak acuh, Taeyong tetap menggenggam tangan Ten erat,”Aku hanya ingin sesekali
menunjukkan pada dunia bahwa aku cinta padamu, bodoh.”Ten meletakkan punggung tangannya di dahi Taeyong,“Kurasa kita harus ke dokter, hyung.''
“Kau ini berisik sekali. Tinggal jalan saja apakah begitu susah? Aku tidak pernah bicara soal cinta dan kali ini—“
“Iya, aku juga mencintaimu hyung.''
