Can't deal (Deven)

68 8 2
                                    

Deven memejamkan mata nya sementara Shanna melingkarkan lengan nya di sekitar leher Deven

Deven mendorong Shanna perlahan

Ia tidak bisa melanjutkan ini

Selama ini Deven sudah merasa cukup menyakiti Shanna dengan tidak memberikan seluruh cinta nya tapi sekarang...

Jika ia meneruskan ini semua maka yang pasti tersakiti adalah Shanna pada akhir nya

"Non... kita jalan sendiri-sendiri ya, gue akan selalu support elo dan segala hal yang lo lakuin" kata Deven "kita masih bisa berteman sama kayak lo sama Kevin"

"Dev... tolong, gue mohon Dev" kata Shanna

Deven melihat nya

Air mata Shanna menetes seiring dengan turun nya air dari langit

"Non, ini yang terbaik" kata Deven yang berusaha mendorong Shanna menjauh dari pelukan nya "lo bakalan paham pada akhir nya kalau ini..."

Shanna berlutut dan memeluk kaki Deven dan ia menangis

"Gue mohon Dev"

Deven memandang ke arah ufuk timur langit temaram yang berkilau karena pantulan air laut yang sekarang perlahan ditetesi oleh air hujan

Deven memandang langit

Sudah menggelap dan akan turun hujan tapi dari bunyi nya mungkin akan ada badai

Petir bersahutan tanpa arah

Jelas mereka memahami jeritan hati Deven saat ini

Apakah memutuskan seorang wanita itu mudah?

Apakah menyakiti hati seorang wanita itu gampang?

Deven memandang ke arah Shanna yang masih memeluk kaki Deven

Orang yang paling tidak ingin Deven sakiti hati nya adalah Shanna

Selama ini Shanna menjadi pacar yang pengertian dan amat sangat baik

Ia memberikan kasih sayang melebihi batas yang tidak pernah dipikirkan Deven akan pernah bisa ia balas

Karena hati Deven sudah membeku untuk 1 cinta dimana Deven tidak berharap agar langit mendengar nya tapi langit mendengar nya dan ia menyakiti yang lain nya

Dengan lembut Deven memegang punggung tangan Shanna

Deven ikut berlutut di depan Shanna

"Jangan sia-siakan lagi air mata ini buat gue Non" kata Deven "gue gak ngerti harus berapa kali gue bilang maaf untuk nyakitin elo lagi dan lagi kalau lo bersikap kayak gini"

"Jangan tinggalin gue dan lo gak mau nyakitin gue lagi" kata Shanna

"Non, kadang melepaskan itu lebih melegakan daripada menggengam erat" kata Deven "ada beberapa hal di dunia ini yang memang harus lo pegang tapi ada beberapa hal juga yang harus lo lepas, gak semua hal yang lo inginkan harus lo pegang"

Shanna memegang lengan Deven dan merebahkan wajah nya di dada Deven

"Jangan tinggalin gue Dev" kata Shanna "gue cinta ama lo, jangan nyerah..."

"Ini bukan gue nyerah tapi keluarga gue..." kata Deven

"Kita kawin lari" kata Shanna "kita bisa lari keluar negeri dimana..."

"Gue gak mau nikah tanpa restu" kata Deven tegas "gue gak akan lari dari keluarga gue, gue sayang papa-mama dan kakak gue, apa lo gak sayang keluarga elo Non?"

"Kita nikah dulu Dev nanti setelah kita punya anak dan..." kata Shanna

"Lo denger kata-kata gue tadi?, gue gak mau nikah tanpa restu" kata Deven "mama gue adalah wanita yang paling gue cintai di dunia ini selain kakak gue, dia adalah orang yang ngelahirin gue dengan susah payah, 9 bulan Non gue dalam kandungan nya dan papa juga mama gue adalah orang membesarkan gue dengan kasih sayang sampai gue bisa jadi seperti sekarang yang gue gak yakin gimana bales nya apalagi dengan semua hal yang pernah gue alami dulu, harapan dan keinginan mereka adalah melihat gue menikah dengan wanita yang gue cintai tapi direstui dan disayangi juga sama mereka, restu dari mereka adalah doa buat gue... gue ngebahagia'in mereka aja belum, gimana gue mau kawin lari ama lo dan nentang keinginan mereka berdua?"

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang