Marcha ke wc setelah dari taman itu dan merasakan kenyamanan yang sudah lama hilang itu
Pelukan Deven
Kenyamanan itu langsung berganti menjadi sakit hati ketika melihat Shanna memegang tangan Deven
Marcha menatap wajah nya yang mata nya membengkak
"You don't have time for the bullshit" kata Marcha kepada dirinya sendiri di cermin "love is bullshit"
Marcha memejamkan mata nya, ia tau ia bodoh kalau ia jatuh ke lobang yang sama dua kali
Untuk sesuatu yang nama nya cinta
Sesuatu yang gak realistis hanya menggandalkan perasaan
Cinta Deven itu ilusi, omong kosong dan kebohongan semesta
Pekerjaan nya, papi nya kena kanker, itu realistis
Dan daripada kita memikirkan dan membayangkan sebuah ilusi dan khayalan lebih baik Marcha memikirkan bagaimana menghadapi kenyataan yang ada
Kenyataan pahit ini pikir Marcha sedih
Marcha mengusap wajah nya dengan air untuk menyadarkan diri nya sendiri
Lalu ia memperbaiki make up nya sebelum akhirnya ia keluar dari toilet
Dan Marcha ketemu lagi sama Deven
Ngapain Deven disini?, dia kayak nunggu orang, mana mungkin nunggu Shanna khan?, dari tadi Marcha di dalam toilet dan gak ketemu sama Shanna
"Hei Dev, lo ngapain?" tanya Marcha
"Gue nyariin elo" kata Deven
Marcha mengangkat alis nya bingung
"Gue tadi dari kamar bokap lo terus ketemu nyokap lo, nyokap lo bilang kalau lo belum balik jadi..." kata Deven tersenyum "gue cuman khawatir sama elo"
Marcha menggelengkan kepala nya "gue gak apa-apa, lo tau dari mana gue ada di toilet?" tanya Marcha
"Gue tau aja" kata Deven tersenyum
Ya ampun, senyuman Deven... kenapa dia bisa merasakan hal seperti ini sama Deven
Perasaan yang seharusnya tidak bisa dan tidak seharusnya ia rasakan kembali
Seperti ada yang menyalahkan api unggun di tengah badai salju
Hangat dan nyaman
"Shannon mana?" tanya Marcha
"Gak tau gue, pulang mungkin" kata Deven
"Kok lo gak tau?" tanya Marcha "dia khan cewek lo!!"
"Ya tadi gue tinggalin dia karena nyariin elo" kata Deven
"Dev!!!" kata Marcha kaget "gue gak mau tengkar sama Shannon karena elo"
Deven terkekeh pelan "gue bercanda, gue tadi ninggalin dia karena kita memang ada masalah lain" kata Deven "dan itu sama sekali gak ada koneksi nya sama elo"
Marcha masih gak percaya
"Tapi lo nyari gue?" tanya Marcha
Deven mengangguk "gue udah bilang khan tadi" kata Deven
"Ya berarti lo nyari gue khan dan karena itu lo ninggalin Shannon?" tanya Marcha
"Ya, gue nyari lo, masalahnya beda sama gue ninggalin Shannon" kata Deven "jangan ge-er Cha"
"Siapa yang ge-er?!!" tanya Marcha mengerutkan kening nya "gue tau gue manis Dev tapi khan gak segala sesuatu yang manis itu harus dicari"
Deven tertawa "lo gak berubah ya" kata Deven senang "selalu ceria meskipun omongan lo kadang pedes"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
FanfictionBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...