"Pon, woe lo dokter Pon" kata Gogo tampak prihatin melihat Deven minum banyak bir dan berusaha menyingkirkan botol lain
"Diem lo Go" kata Deven melirik Gogo dan mengambil botol bir selanjut nya dari tangan Gogo
"Marcha bener Pon, lo seharusnya mikirin masa depan lo sama Shannon" kata Friden "bukan nya berharap sama Marcha, Marcha gak mungkin nerima cinta lo karena lo sekarang bareng sama Shannon"
"Gue sanggup ngelepasin Shannon kalau dia bilang dia cinta sama gue" kata Deven menghela nafas nya dalam-dalam
"Marcha gak akan nerima cinta lo kalau cerita nya kayak gitu" kata Friden "kita semua tau gimana persahabatan Shannon dan Marcha waktu SMA dulu, gue yakin Marcha gak akan pernah mau nyakitin Shannon dengan cara seperti itu"
Deven menoleh menatap Friden
"Jadi menurut lo gue harus nikah sama Shannon meskipun gue gak cinta sama dia gitu?" tanya Deven
"Shannon tau lo cinta sama Marcha dan dia masih mau sama elo" kata Friden "seharus nya lo menghargai cinta Shannon ke elo"
"Iya, lo sendiri juga bilang gak masalah gak cinta yang penting Shannon baik" kata Gogo
Deven menoleh menatap Gogo
"Tanpa cinta apakah ada pernikahan yang bahagia?" tanya Deven
Gogo dan Friden saling memandang
Mereka berdua tau jawaban nya tapi tidak menjawab nya karena jawaban nya adalah tidak
Deven menelan ludah nya sambil melihat pantulan diri nya dari kaca hijau di botol bir
"Gue mabuk waktu bilang kalau gue bisa mulai hubungan yang baru dan indah dengan Shannon dan" Deven nyengir perih "pada akhir nya gue bikin diri gue sendiri dan Shannon sakit" kata Deven lirih "lebih lagi gue rasa gue juga nyakitin cewek yang paling gue cintai di muka bumi ini meskipun cinta gue gak berbalas"
"Dev..."
"Gue cuman punya 2 jalan yang sulit gue pilih" kata Deven "move forward or step back"
"Pilihan nya bukan move forward or step back tapi hanya move forward" kata Gogo
Deven memejamkan mata nya dan membayangkan diri nya jika ia melangkah dengan Shanna lebih serius
Shanna akan jadi istri yang baik dan memperlakukan nya dengan ketulusan cinta
Tapi Deven tau Marcha akan pergi lagi...
Pergi lagi...
Hati nya perih setiap memikirkan hal ini
Sudah bagus Deven bisa melihat Marcha lagi dalam hidup nya
Meskipun mereka tidak bisa bersama
Melihat senyum Marcha saja hidup Deven sudah kembali bersinar cerah
"Gue gak butuh matahari jika bulan saja bisa menerangi kegelapan hidup gue" kata Deven
Deven memejamkan mata nya lalu ia meneguk banyak-banyak alkohol yang berada di dalam botol bir berwarna hijau
"Dev, udah minum nya" kata Gogo berusaha mengambil botol dari tangan Deven lagi
Deven tetap meneguk nya seraya menahan tubuh Gogo agar tetap tidak bisa mengambil botol nya
Dan beberapa menit kemudian Deven benar-benar mabuk dan tidak sadarkan diri
Tapi Deven tau ia dipapah oleh Gogo dan Friden balik ke apartement nya
"Lain kali lo jangan jadi cowok ganteng Pon" kata Friden "jadi cowok ganteng itu nyusahin banyak orang"
Gogo tertawa "bener kata Iden, Anneth, Marcha, Shannon... siapa lagi setelah ini?" tanya Gogo
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
FanfictionBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...