Marcha bergerak pelan untuk turun dari tempat tidur setelah Deven tertidur
Marcha menatap Deven dan mengusap rambut Deven yang menutupi dahi nya
Marcha menatap wajah Deven sambil tersenyum samar
Marcha memegang dahi Deven dengan telunjuk nya lalu ia membentuk garis mengikuti bentuk wajah Deven hingga di akhir garis itu Marcha sampai di bibir Deven
Bibir Deven yang tanpa lipstik sudah merah dan menggoda untuk dikecup
Marcha tertawa pelan kepada diri nya sendiri
Dia gak pernah merasakan dorongan untuk ingin mengecup atau memeluk lelaki sebelum nya seperti ia ingin selalu dalam pelukan Deven dan setiap ketemu ingin dikecup Deven entah di kening, pipi atau bibir
Tampak nya Deven punya rasa yang sama dimana mereka harus bersentuhan
Hp Marcha lalu berbunyi
Marcha melihat yang telepon mami nya
Marcha keluar dari kamar Deven ke balkon dan mengangkat telepon nya
"Hallo mi" sapa Marcha
"Hallo Cha, kamu dimana?" tanya mami
"Di apart Deven, kenapa mi?" tanya Marcha
"Kamu jangan tidur terus di apart Deven ya" kata mami "apa kata orang nanti?!, kalian khan belum menikah"
"Ini baru juga 2 kali mi" kata Marcha
"Jadi hari ini kamu pulang?" tanya mami
"Mungkin enggak mi" kata Marcha "Marcha ada ketemu klien dan proyek kerjaan di dekat apart Deven selama beberapa hari jadi..."
"Kapan kamu pulang?" tanya mami
"Sekitar 3 atau 4 hari" kata Marcha
"Papi kamu udah nanyain" kata mami "kamu tau khan meskipun Deven udah ngebantuin papi kamu sampai kesehatan nya pulih, papi kamu masih gak terlalu suka sama Deven"
"Marcha tau tapi Marcha sama Deven akan berusaha sampai bisa diterima sama papi" kata Marcha "mami tenang aja"
"Kalau kalian serius, kalian tentu ada rencana menikah khan?" tanya mami
"Hhmm, Marcha sama Deven belum ngomong sampai ke pernikahan" kata Marcha tidak tau kenapa dia dan Deven belum pernah membahas masalah pernikahan?!
Mereka masih asyik menikmati hubungan saat ini
"Kamu sudah gak muda lagi Cha, kamu harus ajak Deven ngomong serius" kata mami
"Ya mi, Marcha ngerti tapi paling penting khan papi bisa terima Deven dulu" kata Marcha
"Ya, kalau gitu kamu atur supaya Deven pergi makan keluarga ama kita di rumah" kata mami
"Mi, Marcha sama Deven belum ngomong masalah pernikahan" ulang Marcha lagi
"Kalian omongin" kata mami
Marcha menghela nafas nya, ia gak tau ini saat yang tepat untuk membicarakan masalah pernikahan dengan Deven
Mereka baru aja balikan dan Deven baru aja gagal bertunangan
Marcha yakin Deven butuh waktu
Marcha juga butuh waktu meskipun ia yakin dengan Deven dan cinta nya tapi tempat tinggal mereka?
Marcha dan kerjaan nya dan Deven juga kerjaan nya?
Bagaimana mereka mengatur nya?
"Cha, kamu paham khan maksud mami mau kamu nikah sama Deven?" tanya mami
![](https://img.wattpad.com/cover/245646156-288-k606948.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
FanfictionBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...