ketulusan (Marcha)

77 3 0
                                    

Marcha membuka mata nya dan ia tau ia berada di kamar nya yang ada di apartement Deven

Sudah 2 minggu sejak mereka balik pacaran, Marcha lebih banyak menghabiskan waktu di apart Deven daripada di kantor papi nya ataupun di rumah nya sendiri

Dan baik orang tua Marcha dan orang tua Deven sudah tau kalau mereka balikan

Orang tua Deven tidak ada komentar tapi kalau dari cerita Deven

Kakak nya bahagia sampai menangis dan itu buat Deven 'lebay' meskipun Deven tertawa ketika bercerita dengan Marcha

Papi Marcha tentu saja tidak senang dengan berita ini tapi Marcha tidak membantah papi nya seperti yang dibilang Deven dan hanya membiarkan papi nya ngedumel sendirian

Sedangkan mami nya dan Ingvar yang tau bagaimana kacau nya hidup Marcha tanpa Deven menyambut senang kabar ini

Mereka hanya bingung Marcha mau menunggu Deven yang akan pergi ke Afganistan

Ya, tidak semua orang paham cinta yang Marcha punya buat Deven di dalam hati nya

Terdengar ketukan pintu

"Masuk" kata Marcha

Pintu terbuka dan terlihat Deven berdiri di ambang pintu dengan kemeja dan jas hitam nya

Deven berjalan mendekat ke arah Marcha yang sudah merentangkan tangan nya

Deven duduk di sebelah Marcha dan memeluk Marcha

"Manja banget sih" kata Deven tertawa pelan

"Kamu jarang di rumah Dev" jawab Marcha mencium harum pundak Deven yang tertutup jas yang dibuat Marcha 3 hari yang lalu

"Hhhmm, kamu tau banyak yang harus aku urus di rumah sakit sebelum berangkat" kata Deven

Marcha mengangguk "kamu hari ini pulang jam berapa?" tanya Marcha

Deven melepaskan pelukan nya "kenapa?, kamu mau balik ke rumah papi sama mami kamu?" tanya Deven

Marcha menggelengkan kepala nya "gak, aku mau masak kepiting" kata Marcha

"Cha, kamu udah 3 hari ini tinggal di apart ku" kata Deven "papi mu apa gak marah?"

"Dev, kamu bentar lagi pergi dan aku gak tau kapan ketemu kamu lagi" kata Marcha

"Aku tau tapi aku gak mau tengkar sama papi kamu" kata Deven

Marcha merebahkan kepala nya di dada Deven

"Papi ku itu udah berkali-kali mau ngerusak hubungan kita Dev, kamu kenapa selalu bisa maafin?" tanya Marcha "aku aja ngerasa kalau jadi kamu, aku gak akan bisa maafin papiku"

Deven mengelus pipi Marcha lembut

"Cha, gimanapun dia mau ngerusak hubungan kita, dia tetap papi kamu dan aku harus menghormati dia karena aku gak mau kalau kita nikah nanti, papi kamu masih gak suka sama aku"

"Tapi Dev..." kata Marcha

"Aku tau ini bukan hal yang gampang bahkan setelah bertahun-tahun, papi kamu masih gak suka sama aku" kata Deven "jadi aku seharusnya berusaha lebih keras lagi, maksudku... aku paham kenapa papi kamu gak suka sama aku, aku yakin papi kamu gak merasa aku cukup baik buat berada di samping kamu, jadi suami kamu so... aku akan berusaha agar papi kamu ngeliat kalau aku pantes ada di samping kamu dan dampingin kamu"

"Dev... sebetulnya tanpa 100% restu dari papiku, kita tetap bisa nikah" kata Marcha

Deven menggelengkan kepala nya "aku gak mau kayak gitu" kata Deven "kita harus menghormati orang tua Cha"

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang