Marcha memakai kacamata hitam nya setelah berjam-jam berusaha tidur di pesawat
Yaaaa, dia tidur tapi gak lama
Marcha menatap ke arah kerumunan orang untuk mencari orang yang menjemput nya
Marcha kemudian melihat Ingvar yang melambaikan tangan nya ke arah nya
Marcha tersenyum senang melihat adik kembar nya
"Udah lama nunggu nya Var?" tanya Marcha ketika ia sudah berada di depan Ingvar
"Enggak, baru sekitar 15 menit" jawab Ingvar sambil menarik koper Marcha "kakak mau pulang dulu, makan dulu atau langsung ke rumah sakit lihat papi?"
"Ehmmm pulang dulu deh, makan di rumah aja" kata Marcha nyengir mengikuti Ingvar berjalan "gue tidur bentar ntar baru ke rumah sakit ketemu papi"
"Okay" kata Ingvar mengangguk dan tersenyum "capek kak?"
"Iya, lumayan" kata Marcha akhirnya sampai di depan mobil yang terparkir "gue gak bisa tidur di pesawat"
"Hhmm, yaaa... kemaren lusa gue juga sama" kata Ingvar membantu supir memasukan koper Marcha ke mobil
Marcha mengangguk lalu ia masuk ke dalam mobil
Tak lama kemudian Ingvar masuk ke dalam mobil
"gimana papi?" tanya Marcha
"Hhmm, udah sadar tapi ngomong nya agak kurang lancar" kata Ingvar duduk di sebelah Marcha
"Maksud lo kurang lancar?" tanya Marcha
"Ehmmm... ntar kakak tanya sendiri aja sama dokter nya papi" kata Ingvar
"Deven khan dokter nya papi?" tanya Marcha
"Eh, kak Marcha udah tau kalau dokter nya papi itu kak Deven?" tanya Ingvar kaget
"Tau" jawab Marcha singkat "ya udah, ntar gue tanya Deven sendiri"
Marcha tidak tau bagaimana ia menghadapi Deven nanti
Tapi apapun yang terjadi, ia harus menghadapi Deven
Deven, dokter papi nya... ia tidak punya pilihan lain
Padahal Marcha tidak pernah bermimpi bakalan balik ke Indonesia apalagi sampai ketemu sama Deven
Tak lama kemudian Marcha sampai di rumah nya dan ia beristirahat di rumah nya sebentar sebelum memutuskan pergi melihat papi nya dimana mami nya sedang menjaga papi nya.
Sore nya
Marcha menatap diri nya di cermin, ia yakin ia cantik seperti biasa nya
Ya ia tau ke rumah sakit gak perlu cantik-cantik tapi nanti dia ketemu Deven
Deven...
Terdengar ketukan di pintu kamar nya
"Kak, udah siap blon?" tanya Ingvar "kita mesti gantian sama mami buat jagain papi"
"Okay, sebentar Var" kata Marcha
Marcha kembali menatap diri nya di cermin lalu ia mengambil lipstick nya yang berwarna pink dan mengoleskan sedikit lipstick di bibir
Ia kembali menatap diri nya di cermin
Ya, gak berlebihan untuk membuat Deven menyesal dengan apa yang sudah ia lewatkan
Marcha kemudian keluar dari kamar nya dan pergi ke rumah sakit dengan Ingvar
Ketika sampai di rumah sakit dan berada di kamar papi nya

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
Fiksi PenggemarBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...