Stupid Love (Marcha)

70 9 8
                                    

2 bulan kemudian

Marcha sedang duduk di kantor nya sambil memandang ke arah jendela dimana langit biru Paris yang membentang indah seakan memberi nafas untuk Marcha bahwa ada hari indah sekalipun ia sibuk

Seminggu dari sekarang ia akan ke L.A

Ia memang sudah ke L.A, ia bahkan sudah ke New York dan beberapa negara bagian AS untuk mengurus pekerjaan nya

Tapi kerjaan nya tetap numpuk gak jelas sejak ia tinggal ke Indonesia dan gak pernah selesai

Banyak klien, investor dan proyek yang tertunda

Jadi Marcha harus menyelesaikan semua pekerjaan nya yang tertunda

Selama 2 bulan ini Marcha terus menerus bekerja tanpa henti

Berkeliling Amerika dan Eropa

Ya sekalipun ia ingin berhenti, ia tidak bisa...

Senyum dari wajah Deven di Bali itu selalu melintas dari pikiran nya setiap kali ia berhenti memikirkan pekerjaan nya

Marcha seperti robot yang hidup untuk bekerja

Meskipun ia kerja keras tapi Marcha selalu menyempatkan waktu menelepon ke mami nya atau ke Ingvar untuk bertanya keadaan papi nya

Hal kecil berarti yang dulu tidak pernah dilakukan Marcha

Keadaan papi nya cukup stabil dengan Deven yang seminggu 2 kali ke rumah nya dengan suster dan papi nya yang seminggu sekali ke rumah sakit untuk kontrol

Marcha sebetulnya penasaran dengan keadaan Deven karena Deven masih begitu perhatian dengan papi nya dan lebih lagi, Ingvar gak pernah membahas Deven dengan Marcha

Yang dibahas Ingvar tentang Deven hanya Deven sebagai dokter tapi tidak pernah membahas masalah pribadi

Bahkan Marcha pernah telepon Ingvar waktu Deven ada disana

Ingvar memberitahu Deven kalau Marcha telepon tapi Marcha dengar Deven hanya berkata 'oohh'

Tapi apa yang Marcha harapkan?

Deven menyapa nya setelah ia meninggalkan Deven begitu saja?

Marcha paham kalau Deven pasti sakit hati dengan nya

Apalagi Marcha berjanji kalau masalah mereka selesai, Marcha bisa memikirkan memberi Deven kesempatan sekali lagi pada hubungan mereka yang pernah kandas karena waktu, jarak dan salah paham

Tapi...

Marcha memilih meninggalkan Deven dengan alasan yang amat sangat menyakitkan untuk dipahami Deven

Marcha tau Deven gak akan pernah memaafkan nya untuk masalah ini

Hanya saja, Marcha tidak ingin hubungan nya dengan Deven berjalan seperti ini

Marcha mungkin berharap pengacara nya mungkin mau membahas tentang Deven

Tapi Kevin juga gak pernah membahas Deven

Marcha masih telepon Kevin dan ngobrol masalah pekerjaan

Apalagi mengenai firma hukum Kevin yang baru

Kevin ada sedikit mengalami kesulitan uang

Marcha membantu Kevin dengan menyuntikan sejumlah dana ke firma hukum Kevin yang baru saja berdiri itu

Marcha juga tidak mungkin bertanya duluan pada Kevin tentang Deven

Marcha tau Kevin tidak dekat dengan Deven

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang