"Iya pak, okay... baiklah, nanti saya coba bicara sama pengurus panti nya, baik... semua nya akan beres nanti, iya pak... sampai nanti" kata Kevin kepada telepon yang lalu menutup nya telepon nya
Kevin menghela nafas nya dalam-dalam sambil mengusap wajah nya dan stengah wajah nya menatap ke arah hp nya
Sebenernya ini bukan kasus sulit
Hanya mengambil alih panti asuhan dan menjual nya tapi...
Kevin gak suka berurusan dengan hal-hal yang berbau sosial karena dia sendiri juga suka melakukan kegiatan sosial
Tapi nama nya kerjaan
Klien nya yang bernama Eddy itu sebetulnya yang mau ambil alih panti ini tapi dia gak bisa dan dia hubungi papa nya untuk mengurus hal ini
Kevin kesel banget tapi mau gak mau
Kevin menaruh hp nya sembarangan di tempat tidur lalu ia mengambil handuk dan mandi
Tak lama kemudian Kevin sampai di panti
Kevin bingung banget ketika berhadapan dengan wanita muda bernama Indah Risna
"Sek ta lah mas, tak telepon sek... aku gak eroh urusan koyok ngene" kata Indah
"Apaan sih kamu ngomong ini?, gue gak ngerti lo ngomong apaan?!, bisa pake bahasa Indonesia gak?" tanya Kevin
"Maaf mas, tunggu penggurus yang lain saja ya, saya gak ngerti masalah mas nya juga" kata Indah
"Kapan datang?" tanya Kevin lega
"Kata nya 1 jam lagi, mas nya boleh main sama anak-anak kalau nunggu nya kelama'an" kata Indah
"1 jam?, lama banget??" tanya Kevin dengan nada agak tinggi
"Ya, semua orang khan sibuk mas... gak cuman mas nya aja, kalau mas nya mau pulang juga gak apa" kata Indah
"Pulang?, lo pikir perjalanan dari Jakarta ke Bogor berapa jam?, gue gak mungkin pulang dengan tangan kosong" kata Kevin marah
"Yo wes to mas lek gak gelem muleh, enten'ono" kata Indah
Kevin mengerutkan kening nya bingung menatap Indah tapi ia tidak mengatakan apapun
Ya, apa yang mau dikatakan?, Kevin gak ngerti
"Mau minum apa mas?, kopi?, teh?" tanya Indah sopan
"Kopi" jawab Kevin
"Pahit atau manis?" tanya Indah
"Pahit" kata Kevin
"Pantes, raih'mu pait" kata Indah menggerutu
Kevin sekali lagi mengerutkan kening nya tapi dia diam saja ketika melihat Indah keluar dari ruang tunggu
Kevin menatap hp nya dan menggabari Ridwan tentang masalah panti ini
Kevin gak tau harus ketemu siapa?!
Belum sempat Kevin menelepon, ada telepon masuk dan ini dari Marcha
Ini cewek mau ngapain lagi?
"Hallo Cha" sapa Kevin
"Eh lo gak perlu titipin kontrak itu sama Friden, besok pagi gue nyampe di Jakarta" kata Marcha
"Iya, gue tau... Deven yang ngasih tau" kata Kevin
"De-Deven?" Marcha terdengar kaget dan bingung "anak itu tau dari mana gue pulang?"
"Mami lo gak ngomongin elo kalau itu si Deven, dokter nya papi elo" kata Kevin
"Ow... gue gak tau" kata Marcha "gue telepon mami gue terakhir cuman bilang kalau gue balik ke Indo, gitu doang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
FanfictionBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...