A Family (Marcha)

47 7 9
                                    

Kevin pergi begitu saja setelah mengatakan kata-kata yang membuat Marcha kaget

Bukan kaget tapi seperti menyadari sesuatu

Marcha menoleh menatap Shanna yang menutup wajah nya dan menangis

Bertengkar dengan Shanna tentang Deven

Keliatan seperti bukan sesuatu yang begitu penting

Tapi apakah memang tidak penting?

Ini Deven...

Tapi meskipun Marcha merasa penting pada akhirnya

Deven sudah melamar Shanna, ini sudah terlambat

Marcha tidak mungkin bersikap egois dan menghancurkan kebahagiaan Shanna

Marcha berjalan mendekati Shanna dan memeluk nya

Meskipun mereka sudah tidak pernah lagi mengobrol dan apapun itu

Marcha masih sayang pada Shanna seperti dulu

Shanna masih sahabat nya dan masa SMA itu tidak terlupakan bukan hanya karena cinta nya dengan Deven tapi juga persahabatan nya dengan Shanna

Itu semua berharga, sangat berharga lebih dari apapun

"Udah Shan, gue gak marah ama lo kok" kata Marcha

"Ya tapi Kevin, dia nyuekin gue" kata Shanna

"Nanti gue ngomong sama Kevin" kata Marcha "lo tenang aja, gak ada masalah yang gak bisa diselesaikan"

Shanna memeluk Marcha dan terisak lebih keras lagi.

Akhirnya Marcha pulang ke rumah

Sejak papi nya pulang dari rumah sakit

Setiap pulang ke rumah, Marcha selalu ke kamar papi nya untuk melihat keadaan papi nya

"Gimana hari ini pi?, ada yang sakit atau apa?" tanya Marcha duduk di sebelah papi nya berbaring

Papi nya tersenyum lalu menggelengkan kepala nya "enggak, hari ini lumayan enak'an kok, kamu gimana tadi acara di panti Cha?" tanya papi

"Seru pi, anak-anak nya aktif semua" kata Marcha senang

Papi Marcha menghela nafas nya

"Kenapa pi?, ada yang sakit?" tanya Marcha mengerutkan kening bingung

"Gak, kamu tadi barusan bilang anak-anak" kata papi "papi jadi kepikiran punya cucu"

Marcha hanya tersenyum "papi tidur aja ya" kata Marcha "nanti kita ngobrol lagi"

"Kamu marah sama papi karena ngomongin cucu?" tanya papi

Marcha menggelengkan kepala nya "gak pi, buat apa marah?, Marcha tau kok" kata Marcha pelan "Marcha cuman harus balik ke kamar karena ada yang harus Marcha kerjakan"

"Kamu jangan kerja terlalu keras Cha, duit gak akan habis dicari" kata papi "yang penting kamu istirahat yang cukup dan jaga kesehatan"

Marcha mengangguk "ya, Marcha ngerti pi"

Papi Marcha mengangguk

"Ya udah kalau gitu, Marcha balik ke kamar dulu" kata Marcha

Papi Marcha mengangguk

Marcha berdiri dari tempat tidur papi nya dan berjalan keluar dari kamar papi nya

Marcha bersadar di pintu kamar papi nya sambil menghela nafas

'Cucu'

Sebenernya ini gak cuman dibahas sama papi nya, mami nya juga sering bahas tapi Marcha bisa apa kalau dia belum bisa menemukan lelaki yang cocok untuk hidup nya?

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang