Position (Marcha)

67 7 2
                                    

Alaska...

Dingin banget tapi untunglah Marcha sudah memakai baju super tebal

Ia menatap muka para investor nya yang berwajah pucat dengan salju menutupi topi mereka

Semua pekerjaan nya di Amerika segera selesai

Alaska memang hanya salah satu dari pekerjaan nya yang penting

Marcha masih harus ke New York, Boston dan Washington besok untuk melakukan beberapa meeting dan pengesahan proyek selama kurang lebih 4-5 hari sebelum ia balik ke Paris selama seminggu

Marcha bisa balik ke Indonesia setelah Paris karena pekerjaan nya sudah hampir selesai

Pekerjaan yang membutuhkan kehadiran Marcha hampir selesai

Kalau saja ia tidak punya masalah dengan Deven

Marcha akan menantikan kepulangan nya ke Indonesia tapi sekarang

Marcha gak tau sejak kapan tepat nya ia dan Deven sering bertengkar

Sudah 2 hari ini Marcha gak angkat telepon dari Deven

Bukan karena ia sibuk atau apa tapi karena ia tidak ingin terus bertengkar dengan Deven dan kata-kata Deven terakhir menurut Marcha agak keterlaluan

Pekerjaan Marcha memang tidak sepenting kerjaan Deven tapi kalau Marcha gak bekerja, gimana nasib karyawan nya?

Marcha tidak bisa memikirkan Deven sekarang

Setelah tanda tangan Marcha sudah akan kembali ke mobil nya ketika ada telepon

Marcha sudah yakin yang telepon itu Deven tapi ternyata yang telepon Kevin

Yaaa, kerjaan di Indo memang Marcha serahkan ke Kevin bagaimanapun Ingvar belum berpengalaman

Marcha angkat telepon nya

Awal nya yang ngomong Kevin lalu ternyata Kevin lagi sama Deven dan yang butuh ngomong sama Marcha bukan Kevin tapi Deven

"Yang gue butuhin itu bukan lo yang terus-menerus ngomong maaf ke gue Dev" kata Marcha "hubungan itu gak kayak gini cara nya jalan Dev"

"Kamu mau gimana Cha?" tanya Deven

"Gue tanya ama lo, lo tau kenapa gue gak angkat telepon dan gak balas chat lo selama beberapa hari ini?" tanya Marcha

"Lo ngebales gue karena gue ke Lombok gak ngomong ama lo" kata Deven

"Gue udah bilang kalau gue gak ada niat ngebales elo" kata Marcha "lo gak percaya, gak respect ama gue... itu masalah kita Dev, gue gak mungkin nikah ama lo kalau lo gak bisa percaya dan respect ama gue"

"Lo jangan bikin masalah kita jadi melebar dong Cha" kata Deven "gue gak respect sama elo dari mana?"

"Kerjaan gue" kata Marcha "telepon terakhir kita kemarin"

"Gue udah minta maaf" kata Deven marah

"Ya udah kalau menurut lo maaf aja cukup" kata Marcha "gue pikir kalau gini terus hubungan kita gak bisa kita lanjutin"

"Apa maksudnya Cha?, aku telepon ini mau mamperbaiki hubungan kita bukan mengakhiri" kata Deven "kalau maaf aja gak cukup, kamu mau aku gimana lagi?"

"Gue gak tau Dev, gue bingung ama hubungan kita sekarang" kata Marcha "kita omongin lagi kalau kita udah ketemu"

"Ketemu?, lo pulang aja masih lama Cha... lo pikir hubungan ini mainan?, lo pikir gue mainan?" tanya Deven

"Gue baru aja bilang minta lo respect sama gue, sama kerjaan gue, kalau respect sama kerjaan gue aja lo gak bisa" kata Marcha "apa yang bisa gue harapkan dari elo?"

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang