Deven keluar dari kamar papi Marcha dan melihat Marcha bersandar pada tembok
Sementara Ingvar memeluk mami nya
Dan ketika melihat Deven
Marcha yang sudah mulai bergerak itu terlihat hampir terjatuh
Deven langsung mendekati dan menangkap nya
"Cha" kata Deven memegang tangan dan punggung Marcha
"Papi gue gimana Dev?" tanya Marcha terlihat khawatir
Deven tersenyum simpul "papi lo udah gak apa-apa" kata Deven
"Beneran?" tanya Marcha gak percaya
"Ya, gue udah nolongin dia sementara dengan suntikan" kata Deven "tapi hhmmm, sebaiknya besok pagi papi kamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut"
"Bukan nya lo bilang kemaren kalau kemoterapi nya berhasil mengurangi sel kanker papi gue, Dev?" tanya Marcha
"Ya Cha, tapi kalau papi lo sakit kayak tadi... gue sarankan buat periksa lagi" kata Deven "gak ada salahnya khan buat periksa lagi"
Marcha diam saja
"Tapi kalau diperiksa, nanti tinggal di rumah sakit lagi?" tanya mami Marcha menatap Deven
"Kalau memang gak mau tinggal di rumah sakit, gak apa tan... Deven dateng aja ke rumah tante sama suster buat periksa dan kontrol keadaan om" kata Deven
"Gak ngerepotin Dev?, gue..." kata Marcha
Deven tersenyum sambil menggelengkan kepala nya "gak, gak ngerepotin Cha" kata Deven pelan "lo tenang aja""
Marcha mata nya yang masih berkaca-kaca itu menatap Deven
Hati Deven serasa dipukul berkali-kali
Sakit, benar-benar sakit sekali sampai susah rasa nya untuk bernafas
Deven memegang tangan Marcha
"Thanks ya Dev" kata Marcha tersenyum samar
"Makasih ya dok" kata mami Marcha
"Thanks kak Dev" kata Ingvar
Deven hanya mengangguk dan balas ke arah keluarga Marcha
"Kalian bisa balik tidur sekarang, om akan baik-baik aja saat ini" kata Deven
Marcha dan keluarga nya mengangguk, terlihat tenang
Kalau orang luar melihat yang paling tenang adalah Marcha tapi Deven tau yang paling sedih adalah Marcha
Tanpa air mata bukan berarti hatinya tidak menangis
"Gue anterin Deven ke depan, Var... lo temenin mami ke kamar ya" perintah Marcha lembut
Ingvar mengangguk
Marcha dan Deven melihat Ingvar mengantar mami Marcha ke kamar mami nya karena papi nya di kamar sendiri hanya saja kamar papi nya berdekatan dengan kamar mami Marcha
"Ayooo Dev" kata Marcha
"Lo gak perlu anterin gue Cha, lo balik tidur aja" kata Deven
"Gak apa Dev, anterin lo khan cuman ke depan aja" kata Marcha
Deven hanya mengangkat pundak nya lalu berjalan ke arah pintu bersama Marcha
"Oh iya, masalah uang lo kesini nanti gue tranfer ya, lo kasih gue nomer rekening" kata Marcha "chat aja Dev"
"Gak perlu Cha, gue cuman kasih suntikan ke bokap lo doang" kata Deven
"Ya tapi lo kesini subuh-subuh gini" kata Marcha
![](https://img.wattpad.com/cover/245646156-288-k606948.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
Fiksi PenggemarBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...