Back (Deven)

84 9 11
                                    

Deven mungkin terlalu jujur dan terlalu terus terang tapi ia ingin tau apa Marcha masih merasakan hal yang sama dengan nya

Seandainya tidak ada jarak

Seandainya waktu tidak terus bergulir

Seandainya Deven nyusul Marcha ke Paris

Seandainya ia tidak ragu pada diri nya sendiri

"Lo jangan bodoh Dev, kalau lo gak cinta sama Shannon, lo gak mungkin jadian ama dia khan?" tanya Marcha

"Gue cinta tapi gue lebih cinta elo" kata Deven

Marcha menghela nafas nya, menatap Deven

Deven tau dada nya berdebar keras ketika mata tajam itu menusuk setiap rongga di dalam hati nya

"Lo jangan bercanda ya ama gue" kata Marcha sambil memukul lengan Deven dan tertawa

"Gue gak bercanda" kata Deven dengan muka serius

Marcha diam saja dan tertawa, pura-pura tertawa dan kembali berjalan

Deven membiarkan saja Marcha tertawa tapi setidaknya Deven sudah jujur pada Marcha

Ya, Shanna...

Deven tau ketika mereka bersama seperti apa bentuk hubungan mereka

Dunia hiburan

Deven memang masih terlibat di dunia hiburan tapi ia tidak terlibat teelalu mendalam

Tidak seperti Shanna

Tapi wanita itu memberi cinta dan ketulusan dimana Deven tak sanggup menolak nya

Jadi Deven memberi dirinya sendiri kesempatan untuk mencoba hubungan yang baru dengan Shanna

Dan dia memang tidak merasakan kebahagiaan yang dulu pernah ia rasakan dengan Marcha

Hubungan nya dengan Shanna hanya aman

Tapi apakah aman saja cukup?

Deven berjalan menatap punggung Marcha

Apakah Marcha masih tetap tidak bisa tergapai oleh nya?

Tak lama kemudian mereka sampai di depan pintu kamar papi Marcha

"Lo mau periksa bokap gue lagi apa gimana?" tanya Marcha menoleh menatap Deven

"Boleh" kata Deven nyengir

"Thanks" kata Marcha memutar kenop pintu

Deven dan Marcha masuk

Deven melihat Ingvar tertidur di sofa

Ya, wajar sih kalau capek... jagain orang sakit memang capek

Marcha berjalan ke arah Ingvar tertidur

"Cha, biarin aja... Ingvar pasti capek banget" kata Deven nyengir berjalan menatap layar monitor di samping papi Marcha tertidur

"Ya, gue mau nyuruh dia pulang" kata Marcha

"Terus yang jagain bokap lo?" tanya Deven

"Ya gue lah, siapa lagi?" tanya Marcha

"Ya tapi lo sendiri gak boleh kecapekan khan" kata Deven "lo besok pagi masih kerja bukan?"

Marcha tersenyum "ya tapi gue gak bisa ngebiarin adik gue sama mami gue yang capek" kata Marcha

"Gue ntar suruh suster yang jagain" kata Deven "gue juga bakalan semaleman di rumah sakit"

"Lo gak pulang?" tanya Marcha kaget

"Gue shift malem" kata Deven

Alis Marcha terangkat bingung "biasanya lo khan shift pagi?" tanya Marcha

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang