"Lo gak apa Cha?" tanya Azalea menatap Marcha yang memegang pipi nya
"Harusnya gak apa" kata Marcha "tapi gue gak bisa pulang dengan keadaan kayak gini, nyokap gue bisa histeris"
"Lo pulang ke tempat Deven aja" saran Anastasia
Marcha mendengus "gue gak tau deh, gue yakin Deven juga gak kalah histeris nya kayak nyokap" kata Marcha "gue gak mau bikin masalah lebih besar lagi antara Shannon sama Deven"
"Tapi Shannon parah sih, apa sih maksud dia nampar lo kayak tadi gitu?" tanya Clarice
"Dia gak ada temen La, gue dibilangin Kevin" kata Marcha "kalian juga... harus nya kalian ajak Shannon nongkrong juga, gue gak masalah kok"
Anastasia, Clarice, Azalea dan Nadine saling melihat
"Kenapa kalian?" tanya Marcha bingung
"Gak, bukan apa tapi kita sudah gak pernah ajak Shannon ngumpul sejak pertunangan nya sama Deven batal" kata Anastasia "ini bukan karena lo aja tapi gue lihat Shannon sifat dan sikap nya udah gak banget"
"Ya, mungkin dia depresi atau gimana gak bisa selesain masalah nya so dia jadi begini, kalian harus nya gak ninggalin dia" kata Marcha "kalau kalian jauhin dia kayak gini, dia nyerang nya ke gue, dia pikir gue yang menghasut kalian buat gak temenan ama dia"
"Ya, kalau dia minta maaf ama lo ama kejadian hari ini, kita ajak dia jalan lain kali" kata Clarice
"Iya, kita jangan bahas itu dulu... lo gimana itu Cha muka lo?" tanya Azalea
"Gue gak punya pilihan selain tinggal di apart Deven" kata Marcha "gue lebih baik diomelin Deven daripada diomelin nyokap soalnya ntar bokap ikut-ikut lagi blon lagi Ingvar"
"Tapi tadi lo bilang Deven sama Shannon, gimana tuh?" tanya Clarice
"Ntar gue coba ngomong sama Deven deh, gue gak mau dia bikin masalah juga" kata Marcha
"Harusnya gue gak ajak kalian kesini ya, gue gak nyangka bakalan ketemu Shannon disini" kata Clarice
"Bukan salah lo juga kali La, ini khan tempat nongkrong fav kita" kata Marcha "bonyok gue aja suka kesini"
"Ya, ya udah... kita jangan bahas Shannon lagi jadi gimana rencana nikah lo sama William, La?" tanya Nadine
Dan mereka membahas hal lain nya seputar kerjaan dan cowok.
Marcha melihat sahabat nya satu persatu pulang dijemput oleh pacar dan suami
Tinggal Marcha yang masih di grand Indonesia
Sebenarnya Marcha gak pingin ke apartement Deven ataupun pulang rumah
Dua-dua nya nyari mati tapi masa iya Marcha tidur di hotel
Baik keluarga nya maupun Deven pasti tambah marah besar
Marcha memejamkan mata nya lalu ia memutuskan lebih aman kalau ia tidur di apartement Deven
Jadi Marcha menelepon Deven
"Hallo" sapa Deven lembut
"Hallo Dev, kamu sibuk?" tanya Marcha
"Gak, baru aja selesai operasi... ada apa Cha?" tanya Deven
"Gak, ehmmm... aku hari ini boleh tidur di apart kamu gak?" tanya Marcha
"Malem ini aku di rumah sakit, shift malem... kamu udah aku kasih tau khan?" tanya Deven bingung
"Ya, aku tau" kata Marcha "aku cuman mau tidur aja kok, boleh khan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/245646156-288-k606948.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
FanfictionBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...