Setelah hari ulang tahun Marcha yang berakhir tidak menyenangkan itu
Marcha merasa hubungan nya dengan Deven juga jadi tidak menyenangkan
Marcha memang menyuruh Deven berpikir tapi berpikir itu bukan menghindari nya
Marcha merasa ia bisa menerima Deven apa ada nya dengan segala profesi, keluarga dan semua nya tentang Deven
Tapi Marcha merasa ia gak adil sama Deven
Keluarga Marcha menuntut banyak dari Deven
Marcha hanya ingin Deven berpikir tentang hal itu
Yaaa... Marcha tau kalau ia mungkin agak keterlaluan setelah bilang 'iya' sama lamaran Deven
Marcha mengembalikan cincin itu
Tapi Marcha gak pingin keluarga nya ada yang notice dan terus bertanya kapan rencana mereka menikah
Tidak sebelum Deven sendiri berpikir apakah dia bisa menerima Marcha berserta semua syarat nya
Ya Deven memang bilang bisa tapi Marcha gak yakin
Tapi sejak saat itu
Deven jadi dingin
Pulang itu dia hanya pamitan dan gak balas chat Marcha yang tanya apa dia sudah sampai apart nya dengan selamat
Deven balas nya besok pagi nya
Biasa nya Deven gak pernah bersikap seperti ini
Beberapa hari ini balas nya juga jarang dan yang bikin Marcha pusing balasan Deven yang singkat-singkat
Lebih lagi, hampir semua telepon Marcha gak diangkat
Marcha gak tau apa Deven sibuk beneran atau dia sengaja ngehindari Marcha karena Marcha hafal jadwal kerja Deven
Sebetulnya Marcha telepon waktu Deven harus nya sudah di apart atau istirahat
Tapi itu gak semua nya diangkat dan biasa nya tanpa ditelepon
Lelaki itu akan telepon Marcha lebih dulu
Marcha jadi takut kalau Deven terpikirkan mengakhiri hubungan mereka
Marcha mencoba menelepon lagi dan
"Hei Cha"
"Kevin, kok lo angkat hp Deven?, lo lagi sama Deven?" tanya Marcha kaget
"Ya, cowok lo lagi mabok" kata Kevin "mabok parah'
"Hah?, lo dimana?, Deven dimana?" tanya Marcha
"Gue di apart nya" kata Kevin
"Hhmm, lo tungguin gue kesana" kata Marcha
"Mau ngapain lo kesini?, Deven udah tidur" kata Kevin
"Tapi... dia gak apa-apa?" tanya Marcha
"Tadi sih perjalanan pulang dia muntah dan mobil nya masih keparkir di Bart" kata Kevin
"Oh, gue urus mobil nya" kata Marcha "Deven beneran gak apa-apa?"
"Menurut gue gak apa-apa" kata Kevin "secara fisik tapi dia keliatan nya lagi pusing"
"Maksud lo apa?" tanya Marcha
"Tadi waktu gue di bar, gue liat Deven kayak nya lagi ada masalah" kata Kevin "gue tanya kenapa dia gak angkat telepon lo, dia bilang tunggu dering telepon nya berhenti... gue gak tau apa tapi dia masih sadar waktu ngomong itu"
Deg...
Hati Marcha rasa nya mau mencelos keluar
Apa maksudnya itu?, tunggu berhenti?, jadi Deven sengaja ngebiarin telepon nya Marcha?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
FanfictionBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...