Mandiri (Marcha)

111 8 38
                                    

Paris...

Kota paling romantis di dunia

Tapi buat Marcha, Paris adalah tempat kerja, kerja dan kerja

Eh kok motto nya mirip sama Presiden Indonesia yang dulu?!

Marcha memakai headset dan berlari di alat treadmil nya sambil menatap tablet nya yang menyiarkan berita ekonomi dunia

Marcha tersenyum lebar ketika mendengar bahwa nama nya menjadi salah satu pebisnis wanita muda yang paling sukses saat ini

Lalu ada telepon masuk dari sekertaris nya Deca

"Bonjour madame" sapa Deca

"Bonjour Deca, ada apa?" sapa Marcha lancar dalam bahasa Prancis

"Tuan Pablo ada di kantor, dia memaksa bertemu anda untuk membahas masalah Lemarch" kata Deca

"Bilang ke Pablo kalau aku gak tertarik dengan penawaran nya" kata Marcha "dan aku juga tidak punya waktu untuk pertemuan tanpa uang seperti itu"

"Tapi madame, tuan Pablo sudah ada di kantor sejak pagi" kata Deca

"Suruh dia tunggu sampai mati juga, aku gak akan mau ketemu" kata Marcha

Deca menghela nafas nya

"Udah, itu aja?" tanya Marcha

"Parker tadi telepon" kata Deca

"Parker siapa?" tanya Marcha lagi

"Parker James, pacar madame" kata Deca

"Eitsss... berhenti disana Deca, kamu sudah terlalu jauh bicara mengenai pacarku" kata Marcha "Parker itu status nya sama aku sudah mantan jadi kalau dia telepon lagi, suruh aja dia nyebur ke laut"

Deca terdengar seperti menahan tawa nya dan disamarkan menjadi batuk pelan

"Itu aja?" tanya Marcha

"Ya, lain nya... anda hari ini harus ke Amsterdam buat rapat dengan tuan Travis" kata Deca

"Aku sudah tau jadwal pasti nya" kata Marcha "itu aja?"

"Iya" jawab Deca

"Lain kali Deca kalau Parker atau Pablo dan hal-hal yang gak penting telepon atau nyariin aku, kamu tau apa yang harus kamu katakan... ke laut aja" kata Marcha yang langsung menutup telepon nya

Marcha menekan tombol stop untuk menghentikan alat treadmil itu bergerak

Marcha turun dari alat treadmil itu dan mengambil handuk putih kecil yang tersampir di pegangan alat treadmil nya

Ia mengusap wajah nya yang bersimbah keringat dengan handuk itu lalu berjalan ke arah kamar nya untuk mengambil baju dan mandi.


Marcha sudah berada di dalam mobil 1 jam kemudian

Ia menyalahkan AC dan musik jazz kesukaan nya

Lalu Marcha melajukan mobil nya melewati keramaian kota Paris

Sudah hampir 10 tahun Marcha tinggal di Paris dan sebenarnya ia tidak terlalu suka tinggal di kota ini

Kotor, jorok... orang-orang disini juga tidak ramah

Tapi Marcha tidak ingin pulang ke Indonesia

Alasan nya banyak sekali

Ya, pertama karena karir nya disini yang sudah melesat jauh seperti roket ke planet Pluto, planet yang paling jauh dari Bumi

Yang kedua, keluarga nya yang memang ingin dia balik karena bisnis, seperti yang dulu Marcha pikirkan... buat apa dia balik ke Indonesia kalau ujung-ujung nya dia disuruh ngurus bisnis keluarga?

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang