"Gugup lo Pon?" tanya Gogo
"Lo pikir gimana Go?" tanya Deven balik
"Lo gugup nikah atau gugup nanti waktu malam pertama?" tanya Friden ngawur
Deven hanya mendegus "malam pertama mah gue sama Marcha doang di kamar, apa nya yang bikin gugup?" tanya Deven
"Lo gak perlu gugup Pon, khan lo udah sering tampil nyanyi di depan banyak orang" kata Kevin
"Beda Vin" kata Deven "ehmmm... Marcha udah dateng?"
"Udah, gue tadi udah ketemu istri gue" kata Kevin "dia bilang udah ketemu sama Marcha"
"Sabar Pon" kata Gogo
Deven hanya berusaha tidak gugup dan itu sulit, ia tidak sabar bertemu Marcha, tidak sabar menandatangani surat pernikahan mereka, tidak sabar mengucap janji pernikahan... semua nya
Ia ingin Marcha ada di pelukan nya sekarang
Tapi sekali lagi
Waktu yang berjalan ini, 1 menit bagaikan 1 jam...
Tak lama kemudian Deven dipanggil eo untuk memulai acara pernikahan.
Deven menatap Marcha untuk pertama kali nya ketika Marcha berada di ambang pintu memakai gaun putih...
Deven menahan nafas nya
Cantik saja tidak bisa melukiskan apa yang dilihat Deven sekarang...
Deven tau semua orang sekarang menatap ke arah Marcha tapi Deven luar biasa bahagia mengetahui kalau Marcha hanya menatap nya seorang karena mata mereka bertemu dan tidak pernah lepas sedetik pun
Deven dengan yakin memegang kedua tangan Marcha ketika papi Marcha menempatkan nya di tangan Deven
"Jagain putri papi baik-baik ya Dev" kata papi
Deven tersenyum dan mengangguk "pasti pi" kata Deven
Marcha tersenyum dan memegang tangan Deven lalu mereka berdua mengucap sumpah mereka untuk menjadi suami istri
Hanya saja ini bukan seperti pernikahan formal pada umum nya
Mereka mengucap sumpah mereka masing-masing secara spontan
Dimulai dari Deven...
"Marcha Sharapova Rusli..." Deven tersenyum menatap ke dalam mata Marcha "pertama kali bertemu denganmu bertahun-tahun yang lalu di sebuah acara akademik... aku yang melihatmu terjatuh saat itu tidak menyangka kalau saat itu aku akan membuatmu jatuh cinta padaku juga dan... siapa yang sangka kamu menarik ku ikut terjatuh juga dalam pusaran cinta yang aku pikir tidak pernah ada tapi kamu... kamu membuatku percaya ada cinta karena cinta itu tidak hanya dibangun hanya dengan nama cinta tapi disana ada pengorbanan, kehilangan kepercayaan, kedewasaan dan penerimaan"
"Kamu... membuatku belajar banyak hal tidak hanya bagaimana mempertahakan sebuah hubungan tapi bagaimana menjalani hidup dengan menjadi manusia terbaik versi diri kita sendiri" lanjut Deven "aku... aku tidak bisa menjamin kalau apa yang terjadi di hadapan kita semua nya adalah kebahagian tapi aku bisa berjanji dan bersumpah sama kamu kalau apapun yang kita hadapi entah itu, kesedihan, kesusahan, kesenangan dan kebahagian... aku akan hadapi bersama mu dan selalu ada di samping mu Cha sampai maut memisahkan kita... I love Marcha"
Marcha tersenyum sambil menahan air mata nya lalu ia mulai berbicara mengenai sumpah pernikahan nya
"Deven Christiandi Putra..." kata Marcha menyebut nama Deven lembut "waktu pertama kali melihat mu yang menolongku saat itu, aku tidak tau aku akan ditolong oleh orang yang mengajarkanku arti mencintai dan dicintai, aku hanya tau kamu adalah orang ceroboh yang tidak sengaja meninggalkan buku notes yang berisi rumus matematika tapi nyata nya buku itu tidak hanya bicara tentang angka tapi tentang perjuangan, cinta dan... entah bagaimana semua yang ada di buku itu membuatku ingin mengenal lebih dalam orang yang menulis nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
FanfictionBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...