"Hei Dev" sapa Marcha ramah menatap Deven "congrats ya lo sama Shannon"
Deven hanya tersenyum sekadarnya dan berkata "thanks"
Marcha berusaha tersenyum senang lalu ia menatap kak Amel "well kak, thanks waktu nya... gue seneng banget bisa ketemu kakak dan ngobrol" kata Marcha
"Lo gak usah buru-buru pergi habis liat gue, bisa khan Cha?" tanya Deven
"Gue gak buru-buru pergi karena liat elo" kata Marcha "gue udah selesai makan dan..."
"Kita bisa ngobrol bentar" kata Deven "kita tetap bisa temenan sekalipun gue nikah sama Shannon khan?"
Marcha merasa seharusnya ia bisa tapi apakah ia benar-benar bisa menghadapi Deven yang akan menikah dengan sahabat nya?
Saat ini mungkin masih bisa tapi nanti...
Marcha mungkin tidak bisa tapi Marcha tidak khawatir tentang hari itu
Dia akhirnya akan balik ke Paris dan hidup dengan karir nya
"Ya, gue gak masalah" kata Marcha
Deven terlihat senang sekali dan ia menyuruh kakak nya menyingkir supaya ia bisa duduk di depan Marcha
"Apaan sih?, lo lah yang duduk disini" kata Amel mengerutkan kening nya
Deven menghela nafas nya "ayolah kak" kata Deven
Amel menatap Marcha yang hanya bisa tertawa melihat kelakuan Deven yang seperti anak kecil
Amel kemudian bergeser dan Deven duduk di tempat Amel duduk
Sekarang Marcha menghadapi Deven
"Jadi kabar lo gimana Cha?, gue gak ketemu lo hampir 1 bulan" kata Deven cepat "lo kenapa gak pernah anter bokap lo ke rumah sakit?"
"Hhmm, gue sibuk Dev" kata Marcha "gue harus selesain bisnis gue disini secepat mungkin sebelum balik ke Paris"
"Lo balik Paris?" ulang Deven kaget
"Lo kapan balik Paris?" tanya Amel
"Well, after all my bussines here is done" kata Marcha "ya, paling lama 1 bulan atau 2 bulan"
"Papi lo gimana?" tanya Deven
"Ada Ingvar sama mami gue" kata Marcha
"Tapi Cha, papi lo pasti mau lo nemenin dia dan kanker khan bukan penyakit main-main" kata Deven
"Ya, gue tau kalau kanker bukan bercandaan tapi gue punya banyak banget kerjaan di Paris dan bakalan sering balik ke Indo" kata Marcha "gue baru aja beli jet pribadi jadi semuanya lebih gampang kalau gue mau balik Indo"
"Jet pribadi???" ulang Amel kaget
"Ehmmm, ya kak" kata Marcha bingung kenapa Amel harus sekaget itu
"Jet pribadi apa gak mahal Cha?, seleb Indo aja cuman beberapa aja yang punya jet pribadi" kata Amel
"Ehmmm, gak terlalu mahal kok kak" kata Marcha "cuman sekitar 40 miliar"
"40 miliar???, gak terlalu mahal?" ulang Amel kaget "kalau segitu gak malah, mahal itu seberapa Cha?"
"Well, kak... jet pribadi ini khan termasuk kebutuhan sekarang dan meringankan banyak kerjaan jadi untuk harga segitu, sebenernya gak mahal juga" kata Marcha
"Udah kak, sshhh..." kata Deven menatap kakak nya kesal "jadi lo sama Dylan gak pacaran khan?"
"Dylan?" lah kok Deven gak nyambung sih?, tadi bahas apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
Fiksi PenggemarBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...