Deven tidak bisa mengontrol diri nya sendiri untuk berkata pada Marcha mengenai impian nya
Impian yang sudah lama ia pendam
Tapi selalu Deven simpan rapat-rapat
Karena semua orang bahkan keluarga nya juga tidak pernah mendukung Deven
Yaaa... berbahaya, itu kata semua orang tapi sebagai seorang dokter
Menolong orang sebanyak mungkin adalah salah satu bagian dari jiwa nya
Ia harus memberitahu Marcha tentang hal ini meskipun Deven yakin tunangan nya itu sama seperti keluarga nya yang lain
Tidak akan mendukung nya
"Aku ingin ikut program WHO" kata Deven
"Terus kamu mau aku nikah sama kamu kalau kamu ada rencana gitu?" tanya Marcha
"Itu rencana sebelum aku bahkan belum pacaran sama Shannon, aku... aku dekat dengan orang-orang yang ada di WHO" kata Deven "kemarin mereka menawarkan lagi salah satu proyek mereka tapi aku gak pergi karena..."
"Karena aku?" tanya Marcha dengan alis terangkat
"Kamu satu-satu nya alasanku" kata Deven
"Kalau kamu punya impian dan itu hal yang ingin kamu lakukan dalam hidupmu, lakukan" kata Marcha "jangan jadikan aku sebagai alasan Dev"
Deven ternganga kaget, dia gak nyangka apa yang barusan ia dengar...
Apa kata Marcha?
"Aku pikir kamu bakalan nentang, maksud aku... semua keluargaku gak setuju" kata Deven
"Hidup cuman 1 kali aja Dev, lakukan apa yang ingin kamu lakukan" kata Marcha
Deven menatap Marcha selama beberapa saat, takjub melihat wanita hebat yang dikirimkan oleh Tuhan dalam hidup nya
Deven tersenyum seraya memegang punggung tangan Marcha
"Well... itu impianku dulu" kata Deven tersenyum "impianku sekarang adalah punya keluarga sama kamu"
"Kamu yakin?" tanya Marcha "aku gak mau maksa kamu nikah sama aku kalau kamu masih punya hal yang ingin kamu lakuin"
"Yakin, aku memang punya impian seperti itu dulu tapi gak sekarang" kata Deven "aku bilang tentang keinginanku ini cuman pingin kamu tau kalau aku itu memang sudah punya rencana keluar dari rumah sakit bukan karena sekedar mengalah karena kita menikah"
"Tapi jadi dokter freelance juga bukan solusi nya" kata Marcha
"Bukan tapi setidaknya itu mendekati misi visi ku jadi dokter sekalipun aku gak pergi ke Afrika" kata Deven
Alis Marcha kembali terangkat bingung "maksudnya?" tanya Marcha
"Menolong sebanyak mungkin orang tanpa memandang ras, suku, budaya dan segala nya" kata Deven "call me greed but that's my real desire"
Marcha menatap Deven lalu ia tersenyum
"So that's not about me and our marrige?" tanya Marcha
"I'm sorry, nope" kata Deven tersenyum "tapi keluar dari rumah sakit, gak sekarang... aku masih ada beberapa visi misi juga di tempat kerjaku sekarang"
"I'll always support apapun yang kamu lakuin Dev" kata Marcha
"Aku tau" kata Deven nyengir kemudian ia mendekat ke arah Marcha dan mau mencium Marcha
Marcha menghindar "aku lagi sakit" kata Marcha menutup mulutnya dengan kedua tangan nya
"Who cares?" tanya Deven tertawa, menarik tangan Marcha dan tetap menempelkan bibirnya di bibir Marcha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
FanfictionBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...