Bisnis x Bisnis (Marcha)

67 6 2
                                    

"Okay ya, baik" kata Marcha "tolong ya Rey, baik... iya, thanks"

Marcha menutup telepon dari asisten nya yang ada di Amerika

Ia membuka laci di meja kerja nya dan...

Marcha melihat nya...

Marcha menatap sebuah frame foto berwarna biru berbentuk wajah Doraemon

Frame foto yang sudah lama ia beli ketika ia liburan ke Jepang

Foto nya dengan Deven...

Marcha terus menyimpan foto ini di dalam laci karena ia menganggap Deven sudah berlalu dalam hidup nya

Tapi setelah tau semua ini ulah dari papi nya

Marcha memegang wajah Deven di foto itu

Tawa Deven...

Tidak hanya bentuk tawa nya saja yang terus menerus membayang di pikiran Marcha

Bahkan suara nyaring tawa nya selalu terdengar di dalam hati nya

Marcha memejamkan mata nya, mengusap wajah nya...

Perasaan nya luar biasa sedih karena sekarang

Deven adalah lelaki yang tidak tersentuh oleh nya

Deven sudah bersama dengan Shanna dan bukan nya Marcha tidak mampu bersaing

Kalau lawan nya bukan Shanna

Marcha akan maju tapi ini...

Orang yang dulu mendukung dengan tulus hubungan nya Deven

Mana bisa Marcha maju?

Marcha tidak bisa lagi memikirkan masalah cinta apalagi dengan Deven dan tiba-tiba hp nya berbunyi

Di monitor hp nya tertulis nama Deven

Agak aneh melihat nama itu tapi...

Ow iya, Deven sudah bisa menelepon nya

"Hallo" sapa Marcha

"Lo ada dimana?" tanya Deven

"Kantor" jawab Marcha

"Tunggu disana, gue kesana" kata Deven

"Eh... buat apa??, Dev???, Dev??" tanya Marcha yang bicara dengan nada sambung

Marcha menatap no telepon nya

Deven ini, apa maksudnya?, kenapa juga nada bicara nya kayak gitu?

Marcha menggelengkan kepala nya, sudahlah...

Ia tidak bisa membuat pikiran nya dekat-dekat dengan Deven

Tak lama kemudian...

Telepon kantor Marcha berbunyi

Marcha memencet tombol yang menghubungkan nya dengan asisten nya

"Bu Marcha, ini ada pak Deven" kata Dhita

"Suruh masuk Ta" kata Marcha

"Baik bu" kata Dhita

Beberapa menit kemudian pintu kantor Marcha terbuka

"Silahkan"

Marcha mendengar Dhita bicara

Marcha berdiri dari tempat duduk nya dan berjalan ke arah Deven yang berjalan ke arah nya

"Lo mau minum apa Dev?, kopi, teh?" tanya Marcha

"Gak usah, gue gak lama kok" kata Deven

Marcha mengangkat alis nya lalu mengangguk "fine, silahkan duduk" kata Marcha sopan yang lalu menatap ke arah asisten nya "lo boleh pergi Ta"

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang