Another World (Deven)

70 4 0
                                    

Deven menatap mata Marcha yang berkaca-kaca tapi air mata itu tidak keluar

Deven tau Marcha terlalu kuat untuk menghadapi kembali sebuah perpisahan

Walaupun Deven berharap Marcha menangis, Deven tau pasti capek untuk terus berusaha menahan perasaan nya

Mereka sudah di bandara

Tangan mereka masih terikat satu sama lain seakan perpisahan kedua tangan ini adalah hal paling menyakitkan di dunia

Tapi Deven menelan ludah nya

"I have to go" kata Deven menatap mata Marcha dalam

"Kamu bilang 2 tahun" kata Marcha

Deven berusaha tersenyum tapi alih-alih tersenyum ia hanya bisa sekedar nyengir hanya untuk membuat Marcha tidak terlalu sedih

"2 tahun itu gak lama Cha" kata mama Deven menenangkan

"2 tahun dan kalian langsung menikah" kata mami Marcha tersenyum

Deven menghela nafas nya

Janji pertama berhubungan dengan janji kedua tapi janji itu berubah jadi komitment jika Deven bisa menuntaskan nya

"Iya, pasti mi... pulang nanti Deven nikah sama Marcha" kata Deven

Mami Marcha memegang tangan Deven yang masih memegang tangan Marcha

"Cuman kamu satu-satu nya lelaki yang membuat anak mami jatuh cinta, jangan kecewakan dia Deven" kata mami Marcha

Deven mengangguk "Deven gak akan mengecewakan Marcha dan kalian semua, Deven janji" kata Deven sungguh-sungguh

Marcha tersenyum dan memeluk Deven "aku nunggu kamu pulang" kata Marcha

Deven menghela nafas nya "aku pasti pulang" kata Deven

Dengan enggan Deven melepaskan pelukan nya pada Marcha

Memandang wajah Marcha dengan seksama, menikmati nya dalam hati...

Lalu...

"Aku harus pergi" kata Deven

"Kabarin kalau udah sampe" kata mama Deven

Deven mengangguk dan ini yang terberat, melepaskan pegangan tangan Marcha

Tapi Deven harus melepaskan nya dan akhirnya lepas

Deven nyengir lalu melambaikan tangan nya ke udara tepat ketika ia melihat air itu turun dari sudut mata Marcha yang berkilau

Dan saat itu juga hati Deven hancur...

Deven memejamkan mata nya lalu ia kembali berlari ke arah Marcha dan mencium lembut bibir Marcha

Ia tidak peduli berapa banyak orang melihat mereka

Deven ingin menyampaikan pada Marcha bahwa ia juga tidak rela berpisah dan perpisahan ini cukup menyakitkan untuk nya

Tapi apapun yang terjadi Deven selalu mencintai nya dan hal itu tidak akan pernah berubah...

Forever...

Setelah melepaskan ciuman nya

"Jangan nangis, tolong..." kata Deven dengan suara bergetar mengusap dengan jari jari nya di pipi mulus Marcha

Marcha berusaha tersenyum "aku gak akan nangis kalau kamu balik selamat Dev" kata Marcha

"Kamu janji gak nangis khan kalau aku balik selamat?" tanya Deven menjulurkan kelingking nya

Marcha tertawa ringkih tapi ia mengaitkan kelingking nya di kelingking Deven

Dan kali ini Deven melepaskan nya, benar-benar melepaskan Marcha

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang