Family Business (Marcha)

59 8 0
                                    

Marcha menatap ke arah layar monitor laptop nya sementara ia menyesap kopi nya

Ia berada di Indonesia sudah 1 bulan dan ia masih punya waktu 1 bulan lagi untuk menghabiskan waktu nya baik bersama Deven maupun keluarga nya

Tanpa diketahui Deven

Papi dan mami nya selalu bertanya pada nya tentang pernikahan

Yaaaa... mereka seperti yang Marcha pikirkan, ingin Marcha tidak pergi lagi ke Eropa atau Amerika

Mereka juga tak henti-henti nya bicara tentang cucu

Marcha hanya bisa menghela nafas nya

Marcha ingin menikah dan punya anak, tentu saja apalagi dengan Deven

Tapi mereka baru saja balikan mungkin sekitar... hmmm, 5 atau 7 bulan?

Marcha dan Deven memang romantis, semua kencan mereka romantis apalagi kencan terakhir mereka di meseum wayang

Marcha gak bisa membayangkan lelaki lain seromantis Deven yang membawa nya ke sebuah pertunjukan kesenian Indonesia yang bercerita tentang cinta, kesetiaan dan kepercayaan

Ya meskipun cerita Ramayana adalah cerita puluhan tahun yang lalu tapi pesan dan moral cerita nya sangat bagus

Tapi Deven dan Marcha bukan tipe pasangan yang harus selalu merayakan anniversary mereka karena jadwal ketemu mereka yang sangat susah jadi Marcha dan Deven sama-sama tidak ingin mengingat tiap bulan tanggal mereka balikan

Marcha dan Deven menilai itu adalah salah satu hal unik yang berbeda antara hubungan mereka dengan pasangan yang lain nya

Marcha mendengar ketukan pintu

"Ya masuk" kata Marcha

Pintu kamar Marcha berayun dan Marcha melihat papi nya masuk dengan kursi roda nya

"Papi" kata Marcha kaget dan langsung berdiri dari tempat tidur nya berjalan ke arah papi nya "papi kenapa datang ke kamar Marcha gak chat aja?, Marcha bisa ke kamar papi dan..."

"Papi takut kamu udah tidur" kata papi Marcha

"Marcha gak mungkin tidur pi, Marcha sebentar lagi ada meeting" kata Marcha

"Meeting jam 1 pagi?" tanya papi

"Hhmm, di New York jam 1 siang pi" jawab Marcha

Papi Marcha menghela nafas nya "kamu kerja terlalu keras Cha, jam tidur kamu gak beraturan" kata papi

"Marcha sudah biasa pi, itu lah kenapa Marcha minum kopi" kata Marcha

"Ya, selesai meeting tidur... orang lain gak peduli kesehatan kamu tapi papi peduli" kata papi

"Ya, Marcha tau pi... tenang saja, jadi papi ke kamar Marcha, ada apa?" tanya Marcha

"Papi mau ngomong sama kamu tentang Deven" kata papi

"Pi, masalah pernikahan... Marcha sama Deven masih ngebahas" kata Marcha

"Ya, papi tau kalian masih bahas tapi papi cuman mau bilang kalau masalah bisnis keluarga kita" kata papi "papi harap Deven tetap terlibat"

"Pi, kita sudah pernah bahas ini" kata Marcha "Deven itu dokter dan kerjaan dokter nya aja udah cukup sibuk, Marcha gak mungkin nyuruh dia terlibat di bisnis keluarga kita"

"Dia akan jadi menantu papi dan sebagai menantu papi, dia harus terlibat" kata papi

"Pi..."

"Cha, papi gak mau dia terlibat kerja di dalam" kata papi Marcha "papi hanya berencana nama Deven ada di saham perusahaan papi, beberapa persen dan papi cuman mau dia hadir di rapat bulanan juga rapat tahunan perusahaan"

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang