Deven balik ke rumah sakit tapi pikiran nya dipenuhi oleh pipi Marcha yang ada luka nya
Kepala nya pusing, emosi nya meluap
Shanna, Shanna, Shanna.... dia gak nyangka kalau wanita itu sampai menampar Marcha, berani menyakiti Marcha
Deven pikir hidup nya sudah bebas dari Shanna tapi ternyata...
Shanna menggangu Marcha
Deven gak ngerti mana yang lebih buruk Shanna atau Anneth
Anneth gak sampai mukul atau apa sih tapi Deven gak nyangka aja Shanna...
Deven tau ia memang gak seharusnya emosi tapi Shanna harus ditegur agar lain kali ia gak gangguin Marcha
Pagi itu setelah menyelesaikan pekerjaan nya
Deven telepon Shanna dan memaki nya
"Lo nyari masalah sama gue aja, ngapain lo nampar cewek gue?, kita selesai ya selesai, hubungan kita gak ada hubungan nya sama Marcha, brengsek!!!" teriak Deven
"Dev, gue minta maaf" kata Shanna
"Lo pikir kata maaf yang lo omongin berkali-kali itu bisa selesain semua masalah?" tanya Deven kasar "lo ngomong maaf, lo ngusir Marcha, lo ngomong maaf lagi lo nampar Marcha, sekarang lo ngomong maaf lagi... lalu apa?, lo mau apa sih Shan?"
"Gue kemarin emosi, gue cuman kesel liat temen yang lain pergi sama dia dan gak ngajak gue" kata Shanna
"Ya tapi lo gak perlu sampe nampar dia" kata Deven "sekali lagi, sekali lagi gue liat lo nyakitin cewek gue... awas aja lo"
Deven lalu menutup telepon nya dan ia sudah akan beranjak pergi ketika ada telepon dari... Marcha
"Hallo" sapa Deven lembut
"Kamu gak pulang?" tanya Marcha
"Ini mau pulang, kenapa?" tanya Deven
"Enggak, aku hari ini gak jadi ada ketemu klien jadi aku di apartmu aja" kata Marcha
"Oh, kenapa gak jadi?" tanya Deven bingung
"Aku gak mungkin khan ketemu klien dengan muka kayak gini, Dev" kata Marcha
"Hhmm, ya udah aku mau pulang sekarang... kamu mau makan apa?, aku beliin" kata Deven
"Apa deh yang kamu pilih" kata Marcha
"Okay, wait ya... 15 min lagi aku nyampe di apart" kata Deven
"Siap" kata Marcha
Deven lalu menutup telepon nya dan bergegas pergi untuk membeli makanan buat Marcha dan balik ke apart nya.
Ketika Deven sampai di apart
Marcha sedang duduk di depan laptop dan bicara bahasa inggris cepat sekali entah dengan siapa
Marcha melambaikan tangan nya ke arah Deven
Deven yang mendengar suara lelaki langsung berjalan ke arah Marcha
Deven melihat lelaki bule di layar monitor
"Is that your boyfriend?" tanya lelaki itu
Marcha tersenyum lebar dan berkata "yes, it's my bae... Dev, this is my best friend, his name is Colby Dennien and Colby... it's my Boyfriend, Deven Christiandi"
"Hi Deven, nice to meet you... I didn't know that Marcha's boyfriend is really handsome" kata Colby
"Hai" sapa Deven tersenyum sopan sambil mencium kening Marcha
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
FanfictionBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...