The Capture (Deven)

58 5 0
                                        

"Aku baru tau kalau lukisan ini aku" kata Deven menatap ke arah sebuah lukisan yang ada di kamar Marcha

"Jelek ya?" tanya Marcha berdiri di samping Deven

"Bukan jelek tapi aku keliatan lebih ganteng disana" kata Deven tertawa pelan

Marcha menatap lukisan nya lalu menatap Deven

"Aku merasa masih ganteng kamu yang asli" kata Marcha nyengir "yaaa... aku bisa peluk yang asli" dan Marcha memeluk Deven

Deven terkekeh pelan lalu mencium kening Marcha

"So... kita pulang sekarang?" tanya Deven

"Ya, kamu udah bilang sama keluarga kamu khan kalau kita ke Lombok?" tanya Marcha

"Sudah" kata Deven "ehmmm Cha, mama ku mau kamu tinggal di rumahku nanti so... kamu gak apa khan Cha?"

"Tinggal di rumah kamu?, sekamar sama kamu?" tanya Marcha kaget

Deven tertawa sambil mencubit hidung Marcha "mikir nya kemana?, ya gak mungkin mama ku boleh kita sekamar" kata Deven "kamu nanti tidur di kamar kak Amel"

"Oohh... kirain" kata Marcha nyengir

"Kamu gak apa khan?" tanya Deven

Marcha menatap Deven "ikutin kata calon mertua deh, no comment" kata Marcha

Deven tertawa "bilang aja memang pingin deket sama aku" kata Deven

"Ya, lebih baik kalau sama kamu terus emang" kata Marcha

Deven tertawa lalu mereka keluar dari apartement Marcha, naik ke mobil dan menuju ke bandara.

Jet pribadi

Jelas lebih nyaman dan lebih enak

Deven duduk di samping Marcha yang tempat duduk nya seperti sofa dan sama sekali tidak seperti pesawat pada umum nya

Lebih lebar, lebih luas dan

"Ada pramugari khan disini Cha?" tanya Deven

"Ada Dev, pramugari, koki, bodyguard, pilot, co pilot dan beberapa asisten rumah tangga dan asistenku dari kantor" kata Marcha

"Deca?" ulang Deven kaget

"Bukan Deca" kata Marcha "kalau Deca ikut aku keliling, siapa yang urus kerjaan di Eropa?"

"Asisten kamu yang mana aja?" tanya Deven "aku gak tau"

Marcha tertawa pelan "kamu di Indo terus khan, wajar gak tau... aku juga baru pertama kali ajak mereka ke Indo"

"Kenalin ini Gideon, dia pilot dan Rowan, co pilot... kepala bodyguad, Vladimir... koki, Philip dan Nick lalu asisten rumah tangga Erva dan Trina lalu asisten kantor Rene dan Penny" kata Marcha dalam bahasa inggris "gaesss ini tunangan ku Deven"

Semua pekerja Marcha itu tersenyum sopan menatap Deven

Deven balas tersenyum sopan dan setelah mereka kembali ke tempat seharus nya

"Gak ada orang Indo?" tanya Deven berbisik

"Trina dan Rene orang Indo, Trina orang Surabaya... Rene orang Jakarta" kata Marcha "kenapa Dev?"

"Gak, aku tanya aja Cha" kata Deven nyengir "tapi kamu ehmmm... mereka semua gak bisa tinggal di rumahku loh Cha, maksudku..."

Marcha tertawa "oh itu, tenang aja Dev... aku udah pesan hotel buat mereka tinggal kok" kata Marcha

"Hotel?" ulang Deven kaget "mereka tinggal di hotel mana?"

"Golden Palace" kata Marcha "kata kak Amel itu hotel paling bagus di Lombok"

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang