Shanna melihat Marcha duduk di sudut pub
Tampak amat sangat kacau
Marcha tidak memperhatikan penampilan nya dan itu bukan seperti Marcha
Shanna langsung berjalan mendekat ke arah Marcha
"Hei Cha" sapa Shanna
"Eh elo Shan" kata Marcha dengan pipi yang terlihat memerah dan rambut yang berantakan
"Lo minum chivas berapa botol Cha?" tanya Shanna
Marcha menatap ke arah gelas yang masih ada sedikit cairan berwarna emas kecokelatan itu
"I don't really know" kata Marcha "mungkin 2 botol... gue gak inget"
Marcha sudah akan meneguk sisa cairan itu tapi lengan nya Shanna tarik
"Lo patah hati ya patah hati tapi minum dan ngerusak diri lo itu bukan solusi nya" kata Shanna
Marcha memejamkan mata nya sejenak lalu ia menatap Shanna
"Gue gak pernah sesakit ini Shan" kata Marcha menghela nafas nya berat "gue pikir Deven bakalan ngerti posisi gue, dia pikir gue gak mau nikah sama dia... yaaa, awalnya gue juga memang berniat menunda seperti yang dia bilang tanpa alasan bokap gue sakit dan karena bokap sakit dan minta gue nunda, gue akhirnya nunda pakai alasan bokap sakit tapi gue bukan nya gak mau nikah sama dia tapi gue butuh waktu buat karir gue"
Marcha menangis dan melanjutkan sambil terisak "gue cuman minta dia kasih gue sedikit waktu lagi buat nunggu gue" kata Marcha mengusap air mata nya "tadi gue ketemu dia tapi sikap dia ke gue" Marcha menangis dengan suara lebih keras "dia memperlakukan gue kayak orang asing"
"Cha, sedikit waktu maksud lo berapa lama?, kalau Kevin bilang lo gak kasih Deven tengat waktu yang jelas dia harus nunggu sampai kapan" kata Shanna
"Liat keadaan bokap gue Shan, dia lagi sensitive dan emosial sejak tau penyakit dia dan berapa lama lagi dia hidup, gue gak bisa ngasih Deven kepastian tapi khan gak akan lama" kata Marcha "bonyok gue terutama nyokap gue pingin gue nikah dan dia kemaren shock banget waktu tau gue putus sama Deven"
"Lo blon ngasih nyokap lo kalau putus sama Deven?" tanya Shanna kaget sekaligus bingung
Marcha menggelengkan kepala nya "gue pikir kita tengkar biasa dan Deven bakalan minta balik akhirnya jadi gue gak ngomong ke keluarga gue selain Ingvar" kata Marcha
"Terus nyokap lo gimana?" tanya Shanna
"Nyokap gue cuman merasa gue terlalu egois minta Deven nunggu cuman karena mau papi gue, mami gue khan tau kalau papi gue gak suka sama Deven dan memang berusaha menghalangi gue nikah sama Deven" kata Marcha mengusap wajah nya "tapi tadi itu sakit banget Shan, dia liat muka gue aja enggak"
Shanna menatap Marcha, ia tau sifat Deven dan apa yang Deven lakukan sekarang memang adalah tipikal sifat Deven
Tapi Shanna tidak menyangka kalau Deven juga melakukan nya pada Marcha
Mungkin rasa kesal itu membutakan rasa cinta Deven
"Kayak nya dia benci ama gue" kata Marcha kembali terisak
"Gue gak yakin Deven itu benci ama lo" kata Shanna "sama gue aja dia masih baik padahal gue hampir ngehancurin hubungan kalian dulu... well, ada 1 garis tipis yang memisahkan antara benci dan cinta dan gue yakin Deven masih cinta sama lo... dia hanya"
"Hanya menghindari gue" kata Marcha menghela nafas nya
"Well... lo tau sifat Deven lebih daripada gue" kata Shanna "tapi minum sampe mabuk juga bukan solusi selesain masalah cinta lo Cha, you need to get up and move on"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
FanfictionBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...