Hopeless (Deven)

47 6 1
                                    

Deven menyeruput kopi nya tapi mata nya tidak pernah lepas ketika memandang ke arah Marcha

Sejak datang tadi dengan Gogo, Friden dan Kevin

Deven diam saja

Hanya menyapa cewek-cewek teman Marcha dan tidak berkata apa-apa

Meskipun Kevin, Gogo dan Friden ikut bercanda dan berkata-kata dengan teman nongkrong Marcha

Tapi Deven tetap diam saja dan hanya memandang Marcha

"Kamu masih marah ya?" tanya Marcha dengan nada pelan

Deven hanya menyungingkan senyum kecil nya

"Aku gak mau tengkar disini" kata Marcha

"Aku gak berniat tengkar juga sama kamu disini" kata Deven

Marcha melirik Deven dengan tajam "ya jangan diem aja" kata Marcha kesal

"Aku lagi gak mood buat bercanda" kata Deven

"Harusnya gak usah ikut Kevin nongkrong kalau gitu" kata Marcha tambah kesal

"Ya, aku memang gak mau ikut awal nya tapi aku udah janji sama Gogo-Iden sebelumnya, gak enak nolak" kata Deven

"Jadi kamu kesini bukan karena aku?" tanya Marcha

"Bukan" jawab Deven cuek

Marcha menghela nafas nya lalu ia tiba-tiba berdiri dan menatap ke arah teman-teman nya

Deven hanya mengamatinya dalam diam

"Gaes, gue pulang dulu ya" kata Marcha "gue tiba-tiba agak pusing"

"Lo gak apa Cha?" tanya Shanna bingung

"Gak apa" kata Marcha "mungkin kecapekan"

"Ya udah deh, lo pulang dulu aja" kata Clarice mengangguk

"Thanks ya, ehmmm nanti gue tranfer aja ya makanan sama minuman hari ini" kata Marcha

"Ya deh, gampang" kata Azalea

Marcha melirik tajam ke arah Deven, mengambil tas nya dan berjalan pergi

Semua langsung menoleh ke arah Deven yang cuman diam saja dan tidak berkata apa-apa

"Lo gak anter Marcha pulang Pon?" tanya Gogo bingung

"Dia gak ajak gue" kata Deven

"Ya dia lagi marah ama lo" kata Kevin

"Gue juga lagi marah sama dia" kata Deven ikutan kesal

"Kalian berdua ini dibilang dewasa ya dewasa tapi kadang bisa kayak anak kecil juga ya" kata Shanna

"Lo sama Kevin khan juga" kata Deven menyeruput kopi nya

Deven menatap Marcha yang berjalan menjauh

Deven bisa saja menyusulnya dan Deven yakin mereka akan baikan tapi Deven ingin Marcha tau kalau Deven juga bisa marah

Apalagi ini tentang bagaimana Marcha seakan merendahkan nya

Mereka akan menikah dan Marcha merendahkan nya seakan ia tidak mampu membiayai pernikahan

Deven hanya ingin pernikahan sederhana untuk mereka berdua bukan pernikahan mewah apalagi sampai mengadakan 2 pesta di beda kota

Ia ingin hidupnya ke depan seperti itu juga dengan Marcha

Deven tidak mempedulikan Marcha yang Deven yakin sekarang sedang dalam perjalanan pulang

Deven melanjutkan perbincangan nya dengan teman-teman nya

Meskipun Gogo, Shanna dan Clarice menyuruh Deven segera menyusul Marcha sebelum masalah mereka menjadi besar

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang