Kevin sedang duduk di sebelah Marcha
Melihat hati Marcha yang hancur setelah menelepon Deven
Marcha terdiam dan pandangan nya kosong tapi tak ada air mata
"Deven benci sama gue" kata Marcha pelan dan berat "dia bilang gak perlu ada maaf lagi diantara gue sama dia, Deven... dia kecewa berat sama gue karena gue ingkar janji"
"Cha, seharusnya lo ngomong alasan lo ninggalin Indo lebih cepat sejujur-jujur nya sama Deven" kata Kevin "bagaimanapun Shannon yang berusaha buat balikan sama Deven, Deven gak akan berbalik dan lo tau itu, kenapa lo harus bohong?"
"Gue gak mau Deven dibully, lo tau khan berapa banyak bullyan dan hinaan yang Deven dapatkan selama ini karena cewek?" tanya Marcha "dulu Anneth, sekarang Shannon... gue gak mau jadi cewek yang bikin dia dibully, semua itu cukup untuk cowok sebaik Deven"
"Tapi Deven gak tau maksud lo" kata Kevin
"Ya, dia gak tau karena dia fokus ke gue yang ninggalin dia bukan ke diri nya sendiri" kata Marcha "gue tau dan paham sifat Deven"
"Tapi dia gak paham elo" kata Kevin
"Bukan suatu hal yang mudah memahami seseorang Vin apalagi dengan semua masalah cinta yang dihadapi Deven ketika berhadapan dengan cewek" kata Marcha "gue tau jelas apa yang dirasakan Deven ke Anneth karena setelah Anneth, yang jadi ceweknya itu gue... Shannon jelas gak akan paham dan tau kenapa Deven gak bisa menerima dia di hidup nya lagi"
Kevin menatap Marcha
Kevin tidak paham ada wanita yang segitu kuat nya seperti Marcha yang merelakan sesuatu yang menurut Kevin adalah yang terpenting dalam hidup
Ketulusan dalam mencintai dari seseorang yang ia cintai
Tidak mudah mendapatkan kenyataan bahwa orang yang kita cintai juga mencintai kita balik seperti yang terjadi pada Marcha dan Deven
Dan Marcha melepaskan itu semua yang alasan nya juga karena cinta
Is that fair?, no...
Terdengar bunyi pengumuman kalau pesawat Marcha akan segera boarding
Marcha kemudian menatap Kevin
"Thanks ya Mr Lawyer, lo udah setirin gue ke bandara" kata Marcha "you're really a good friend"
"Lo yakin gak akan nyesel Cha?" tanya Kevin
"Mungkin ini salah satu keputusan terbodoh yang gue pernah buat seumur hidup gue tapi gue gak akan nyesel, gue cinta sama Deven dan lo gak akan paham seperti apa cinta gue ke Deven" kata Marcha tertawa pelan tapi Kevin melihat air mata Marcha turun
Kevin mungkin tidak paham tapi ia tau cinta...
"Gue mesti bilang Shannon, kalau gue boarding supaya dia bisa jumpa pers dan bersihin nama Deven" kata Marcha yang mengetik chat di hp nya "udah"
"Lo yakin gak mau telepon Deven terakhir kali nya sebelum lo akhiri ini semua?" tanya Kevin
Marcha menatap hp nya dan ia mencoba menghubungi Deven sekali lagi
Kevin melihat wajah muram Marcha lalu
"Gak diangkat, dia... dia pasti kecewa banget ama gue, dia gak pernah gak angkat telepon gue sebelum nya" kata Marcha
"Sabar ya Cha" kata Kevin
Marcha mengangguk dan tersenyum "gue mesti berangkat sekarang, dah Vin... tentang urusan kerjaan, kita masih bisa calling-calling" kata Marcha nyengir
"Yes, thanks bu boss" kata Kevin nyengir dan melambaikan tangan nya
"Bantuin gue liatin papi, mami gue sama Ingvar ya Vin" kata Marcha
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Dia
FanfictionBertahun-tahun kemudian setelah masa SMA dengan akhir yang menyakitkan untuk semua nya Deven bekerja menjadi dokter spesialis yang terkenal tapi dia juga punya bisnis kuliner Marcha menjadi pengusaha perempuan paling terkenal dan desainer yang sanga...