Hardest Part (Deven)

67 4 0
                                    

"Apa?" kata Marcha kaget

"Putus" ulang Deven "aku gak bisa nunggu lagi"

"Kenapa kamu harus terburu-buru Dev?, putus itu bukan solusi dari masalah kita" kata Marcha

Deven sakit hati, ia tidak menyangka kalau Marcha masih mau menguji kesabaran nya sampai di tahap ini

"Ini bukan masalah terburu-buru tapi aku gak bisa lagi ngeliat masa depan sama kamu" kata Deven "kalau aku udah gak bisa melihat hari selanjutnya sama kamu, gimana kamu bilang kalau solusi nya bukan putus?"

"Dev..." kata Marcha

"Aku butuh komitment Cha bukan sekedar janji" kata Deven

"Kamu pikirin baik-baik, apa kamu yakin ini jalan terbaik?, maksudku putus... aku itu cuman ingin berbakti jadi anak dan" kata Marcha

"Ya, aku rasa ini yang terbaik" potong Deven "aku tau keluarga yang terpenting karena kalau itu terjadi sama aku, mungkin aku juga akan mengambil keputusan yang sama... aku gak nyalahin kamu tapi aku gak bisa punya hubungan tanpa arah sama kamu"

"Hubungan tanpa arah??" ulang Marcha

"Ya, kamu gak bisa kasih tau aku sampai kapan pastinya aku bakalan nunggu kamu?, 1 tahun?, 2 tahun?, 10 tahun?" kata Deven "aku gak bisa"

Marcha terdiam begitu juga Deven

"Aku anterin kamu pulang setelah kamu habisin makanan kamu" kata Deven

"Cincin ini..." kata Marcha sudah akan melepaskan nya

"Buang aja kalau gak suka, aku udah ngasih kamu, mau kamu pake atau buang... terserah" kata Deven dingin

Marcha diam saja mendengar penuturan Deven tapi Marcha masih memakai nya

Dan selama makan malam itu berlangsung baik Marcha maupun Deven terdiam

Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing

Deven sesekali menatap Marcha seakan berharap keajaiban kalau Marcha akan minta maaf dan mereka memutuskan tetap akan menikah

Tapi Deven tau hal itu tidak akan terjadi

Papi Marcha memang ingin mereka berpisah

Dengan semua syarat yang papi nya itu berikan dan segala hal yang papi nya itu minta

Deven mengikuti nya dan segala nya

Dan satu hal ini saja yang tidak bisa Deven tolelir seberapa cinta nya dia sama Marcha

Deven tidak bisa

Di dalam mobil, mereka masih terdiam sampai

"Kita masih berteman khan Dev?, hubungan kita memang berakhir tapi... ya gak ada salah nya berteman" kata Marcha

"Ya, gak apa berteman tapi sebaiknya kita jaga jarak Cha" kata Deven

"Jaga jarak?" ulang Marcha

"Ya, aku... aku pribadi gak mau hubungan kita terlalu dekat" kata Deven "mantan ya mantan"

Marcha mengigit bibir bawah nya dan berkata dengan suara bergetar "kamu gak cinta sama aku?" tanya Marcha

Deven menghentikan mobil nya karena lampu merah lalu ia menoleh ke Marcha "harusnya aku yang tanya itu ke kamu" kata Deven

"Aku cinta sama kamu, aku gak mau putus" kata Marcha marah

"Ya, kamu hanya mau hubungan tanpa komitment" kata Deven tenang

"Aku cuman menunda pernikahan kita bukan gak mau komitment" kata Marcha

"Kita udah bahas tadi, aku udah tanya kamu mau aku tunggu sampai kapan?, and you didn't answer my question" tanya Deven

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang