Tidak terganti (Marcha)

59 6 0
                                    

Marcha menatap ke arah buku tapi ia sama sekali tidak melihat semua kata yang ada disana

Pikiran nya tidak beraturan

"Cha... Marcha"

"Eh iya pi" kata Marcha kaget

"Kamu kenapa?, papi panggil dari tadi kok ngelamun?" tanya papi bingung

"Ah enggak pi" kata Marcha

"Kamu lagi ada masalah sama Deven?" tanya papi

Marcha mengigit bibir bawah nya, menahan diri untuk tidak menangis

"Bukan masalah besar pi" kata Marcha tau kalau sebaiknya ia tidak bercerita ke papi nya ia putus dengan Deven

"Papi lihat beberapa hari ini Deven datang kesini waktu kamu gak ada" kata papi "yang nemenin papi selalu Ingvar kalau visit doctor"

"Khan itu memang tugas Ingvar sebagai anak cowok pi" kata Marcha

"Jadi kamu sama Deven baik-baik aja?" tanya papi

Marcha tidak menjawab hanya nyengir

"Denger ya Cha, kalau Deven memperlakukan kamu dengan buruk atau apapun itu... kamu gak usah sedih" kata papi "masih banyak cowok yang mau sama kamu, kamu pintar, cantik dan kaya apalagi papi lihat sebenernya Deven itu khan mau sama uang kamu aja maka nya dia ngebet nikah"

Marcha sudah akan membantah papi nya tapi ia menahan diri nya karena papi nya sedang sakit

Marcha tau Deven bukan orang seperti itu

Kalau Deven memang cuman mau sama uang Marcha

Deven gak akan minta putus dan akan menunggu Marcha

Tapi Deven minta putus

Marcha tau yang Deven mau cuman kepastian dan komitment dari Marcha

Tapi Marcha tidak mengatakan apapun pada papi nya

Toh ia juga sudah putus dengan Deven

Sampai hari itu

Marcha sedang membaca buku duduk di sebelah papi nya

Tiba-tiba papi nya berteriak merintih kesakitan

Marcha langsung memanggil dokter dan suster yang ada saat itu

Mungkin ia berharap melihat Deven tapi Deven baru aja pulang

Tapi ia kembali begitu ditelepon oleh rumah sakit

Marcha juga menelepon Ingvar yang ada ada di kantor dan mami yang ada di rumah

Mereka semua datang hanya saja papi nya masih mendapatkan pertolongan

Selain itu

Marcha bingung harus bagaimana menghadapi Deven nanti kalau mereka bertemu

Tapi Marcha rupa nya tidak perlu repot-repot bersikap karena Deven mengabaikan nya dan bersikap dingin dan Marcha tidak tau ia akan diabaikan sedemikian rupa

Bahkan Deven juga membongkar hubungan mereka yang sudah kandas ke mami nya yang Marcha yakin sekarang papi nya juga tau

"Apa itu maksud Deven tadi Cha?, tante?" ulang mami "kalian khan sudah tunangan?'

"Marcha sama Deven putus mi" kata Marcha akhirnya

"Putus?, kok bisa dari tunangan kalian jadi putus?, apa-apaan ini?" tanya mami

Marcha kemudian menjelaskan kepada mami nya kenapa Marcha dan Deven putus

"Hhmm, yaaa... mami paham apa yang kamu mau" kata mami "tapi lelaki seperti Deven juga gak bisa kamu suruh tunggu terus, kamu udah terima cincin nya, kamu juga bilang terima orang nya lebih lagi kalian sudah sepakat mau nikah, kalau tiba-tiba dia disuruh nunggu... wajar kalau lebih baik dia gak sama kamu, kamu ngegantung dia"

Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang